Berendam Mengais Emas

Edisi: 02/35 / Tanggal : 2006-03-12 / Halaman : 32 / Rubrik : NAS / Penulis : Abidien, Zed , Levi, Cunding,


BERDERET di sepanjang Jalan Bogenvile, toko emas itu terlihat sepi. Hanya satu-dua pengunjung keluar-masuk ke kios-kios di samping Pasar Timika itu. Padahal biasanya banyak sekali orang yang datang untuk menjual atau membeli emas. Hasil jerih payah para pendulang tradisional di kawasan Freeport selalu bermuara ke sana.

”Saat ini memang sedang sepi,” ujar Hapsah, salah satu pedagang emas di Pasar Timika, Papua, yang ditemui Tempo pekan lalu. Dia mengatakan, bentrokan antara penambang tradisional dan aparat keamanan beserta petugas Freeport Indonesia di mil 72 Tembagapura, dua pekan sebelumnya, yang jadi penyebab. Akibat kejadian itu, tak ada lagi penambang yang berani mendulang lalu menjual hasilnya ke Timika.

Sebelum insiden itu terjadi, kegiatan jual-beli emas di Timika amat marak. Para pedagang emas bahkan sering kehabisan duit untuk memborong serbuk emas dari para pendulang tradisional.

Tak hanya membuat toko emas sepi, bentrokan itu juga memicu demonstrasi di Jakarta dan Papua, menuntut penutupan kegiatan penambangan yang dilakukan PT Freeport Indonesia. Masalah ini juga memancing para pejabat dan politisi di Jakarta mempersoalkan lagi kontrak karya antara…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?