Menjaga Damai Tak Retak

Edisi: 36/34 / Tanggal : 2005-11-06 / Halaman : 28 / Rubrik : NAS / Penulis : Patria, Nezar , Suud, Yuswardi A. , Imran M.A.


HAMPIR dua bulan sejak perjanjian perdamaian pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka diteken di Helsinki, Agustus lalu, Muhammad Jamil belum juga berani pulang ke kampungnya di Nisam, Aceh Utara. Sesekali, lelaki 50 tahun itu mengendap-endap menengok rumahnya. Itu pun hanya sebentar saja. Dia rupanya takut dipergoki anggota Gerakan Aceh Merdeka.

"Saya dituduh cuak," ujarnya, Senin lalu. Cuak adalah istilah Aceh bagi mata-mata. Sejak menjadi Ketua Cabang Benteng Rakyat Anti-Separatis (Berantas) di Nisam, Jamil dituding sebagai agen TNI. Ini mungkin karena selama masa darurat militer organisasinya rajin membantu perburuan anggota GAM di kampung-kampung.

Meski sudah ada perjanjian damai, Jamil masih merasa terancam. "Padahal, kita dulu hanya mencegah GAM menindas rakyat, menculik dan membunuh," ujarnya. Memang, bukan amuk massa yang ditakutinya. Upaya balas dendam anggota GAM membuat hatinya ketar-ketir. Dia bisa saja disergap atau diculik di tengah jalan.

Satu laporan, misalnya, disampaikan Ketua Umum Berantas, Satria Insan Kamil, Senin pekan lalu. Satria mengadukan penculikan anggotanya kepada perwakilan Aceh Monitoring Mission (AMM) di Aceh Utara. Ceritanya, Herman Sulaiman, 30 tahun, baru saja selamat dari aksi penculikan. Herman, warga Desa Sengkelan, Kecamatan Nisam, itu, disergap enam lelaki saat pulang sehabis menjual mentimun, Selasa dua pekan lalu.

"Tangannya diikat tali dan matanya dibekap kain hitam," ujar Satria. Salah seorang lelaki itu dikenal Herman sebagai anggota GAM. Namanya Randu, 29 tahun. Herman mengaku…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?