Setelah Senjata Tak Lagi Bicara
Edisi: 36/34 / Tanggal : 2005-11-06 / Halaman : 30 / Rubrik : NAS / Penulis : Patria, Nezar , Warsidi, Adi ,
DI Banda Aceh, orang menyebut rumah di tepi jalan besar T. Nyak Arief itu sebagai kantor pusat Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Meski dipakai sebagai markas terbuka para gerilyawan, rumah itu jauh dari kesan garang. Tanpa papan nama dan juga atribut militer. Di dinding luar, malah ada ayunan dan lukisan anak-anak. Rumah yang dijadikan kantor itu rupanya berbagi pekarangan dengan satu sekolah taman kanak-kanak.
Di sana wakil senior GAM untuk Aceh Monitoring Mission (AMM), Irwandi Yusuf, berkantor. "Saya mengatur semua dari sini," ujar Irwandi. Lelaki 45 tahun itu dulu pengajar di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Setelah bergabung dengan kelompok bersenjata itu, dia menjadi staf khusus Panglima GAM Muzakkir Manaf.
Hari itu menjelang penyerahan senjata tahap kedua, Irwandi terlihat begitu sibuk. Telepon genggamnya sebentar-sebentar berbunyi. Di atas mejanya, ada satu laptop yang terus menyala, dan beberapa tumpukan surat. Dia juga tak putus-putus melayani beberapa tamu dari daerah. "Mereka datang dari berbagai pelosok Aceh," ujarnya dua pekan lalu. Semua tamunya sore itu adalah gerilyawan GAM.
Misalnya, sore itu ada kabar sekelompok gerilyawan di Bireuen ternyata butuh perawatan rumah sakit. Mereka sudah turun gunung tapi banyak yang tubuhnya masih menyimpan luka setengah membusuk karena lama memendam pecahan peluru. Mereka masih ragu-ragu turun berobat ke kota. "Kita meyakinkan mereka, keadaan sekarang sudah berubah," ujar Irwandi.
Satu perubahan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?