Akhir Kisruh Korvet Belanda

Edisi: 52/34 / Tanggal : 2006-02-26 / Halaman : 28 / Rubrik : NAS / Penulis : Manggut, Wenseslaus , Setyarso, Budi , Febiana, Fanny


SURAT itu tertanggal 20 Januari 2006. Si pengirim bernama Robert Post, Manajer Pemasaran Schelde Naval Shipbuilding, sebuah perusahaan perkapalan milik pemerintah Belanda. Surat ditujukan kepada Slamet Soebijanto, Kepala Staf Angkatan Laut RI. Isinya tegas. Robert Post menolak pembatalan pembelian dua korvet yang diajukan Slamet. Surat yang sama juga dilayangkan kepada Menteri Pertahanan Republik Indonesia.

Dua hari sebelumnya, 18 Januari 2006, Slamet Soebijanto memang mengirim surat kepada perusahaan Belanda itu. Dalam surat, Slamet berterima kasih atas kemajuan pembuatan dua korvet pesanan Indonesia. Perihal kemajuan pembuatan korvet itu sendiri dilaporkan Robert Post dalam surat tertanggal 9 Januari 2006. Petinggi pabrik kapal itu tentu saja riang gembira dengan pujian itu.

Yang membuat meneer Belanda itu gundah gulana adalah alinea terakhir surat balasan Slamet. Di situ jelas tertulis bahwa Angkatan Laut tidak bisa meneruskan alias membatalkan pembelian dua korvet terakhir dari empat unit yang direncanakan. Inilah yang ditolak mentahmentah oleh Robert Post dalam surat tanggal 20 Januari itu.

Suratmenyurat dua petinggi itu bermula dari kontrak pembelian empat unit korvet Sigma bikinan Schelde Naval Shipbuilding antara Indonesia dan Belanda. Dilakukan lewat fasilitas kredit ekspor, pembelian kapal perang itu dipilah dalam dua tahap. Paket pertama untuk dua korvet. Perjanjian sudah diteken…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?