Maftuh Basyuni: Sebelum Mirza Ghulam Ahmad Wafat, Tidak Ada Persoalan
Edisi: 52/34 / Tanggal : 2006-02-26 / Halaman : 40 / Rubrik : NAS / Penulis : Zulkifli, Arif , Wijayanta, Hanibal, Basral, Akmal Nasery
PEKERJAAN rumah Menteri Agama Maftuh Basyuni seperti tak ada habisnya. Belum selesai meredamkan amarah umat yang melakukan demonstrasi antimajalah porno dan antikarikatur yang menggambarkan Nabi Muhammad, mantan Duta Besar Indonesia di Arab Saudi ini melontarkan pernyataan yang tegas selepas pertemuan antartokoh agama di Lombok, Sabtu dua pekan lalu. âAda dua solusi penyelesaian kasus Ahmadiyah. Pertama, Ahmadiyah kembali kepada ajaran Islam, dan kedua, keluar dan membentuk ajaran baru,â ujarnya.
Untuk memperjelas pernyataan itu, Kamis pekan lalu wartawan Tempo Arif Zulkifli, Hanibal Wijayanta, Akmal Nasery Basral, Philipus Parera, dan fotografer Ramdani mewawancarai Maftuh di ruang kerjanya yang resik di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta. Petikannya:
Mengapa Anda menginginkan Ahmadiyah keluar dari Islam dan membentuk agama baru?
Sebelum Mirza Ghulam Ahmadâpendiri Ahmadiyahâwafat, tidak ada persoalan yang menyangkut persatuan dan kesatuan umat. Tapi, setelah beliau wafat, timbul masalah. Sebagian pengikutnya yakin…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?