Simpul-simpul Teroris Freelance
Edisi: 35/34 / Tanggal : 2005-10-30 / Halaman : 104 / Rubrik : NAS / Penulis : Wijanarko, Tulus , Ulfa, Maria , Rosyid, Imron
ABDULLAH Sonata seharusnya bakal memetik kebahagiaan pada akhir Juli silam. Waktu itu, istri tercintanya hendak melahirkan anak mereka di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta. Sonata sudah siaga menungguinya. Namun, saat itu pulalah polisi mendekati dan langsung meringkusnya. Alih-alih bakal menggendong bayinya, Sonata justru digelandang ke ruang tahanan Polda Metro Jaya.
Tuduhan yang ditimpakan kepadanya lumayan bikin giris. Pemuda 27 tahun itu dituduh menyembunyikan informasi mengenai Noordin M. Top dan menyimpan dua pucuk senjata api. Noordin M. Top dan Dr Azahari adalah dua tersangka nomor wahid pelbagai kasus pengeboman di Tanah Air.
Belum cukup. Sonata juga dituding melakukan pengiriman para pemuda ke Filipina untuk pelatihan militer atas pesanan Umar Patek alias Daud. Nama terakhir ini, bersama Dul Matin, adalah buron kelas kakap dalam kasus Bom Bali I. Sonata memang mengakui telah mengirimkan orang-orangnya berlatih militer ke Filipina, kata Muanas dari Tim Pengacara Muslim. Sonata sendiri, dia melanjutkan, tak pernah menyetujui aksi bom bunuh diri.
Siapakah Sonata sebenarnyasehingga namanya kini menyeruak ke permukaan di tengah upaya polisi mengungkap petaka Bom Bali II? Polisi membawa warga Cipayung, Jakarta Timur, itu ke Bali untuk mengenali tiga pelaku bom bunuh diri yang beraksi pada awal Oktober lalu. Tak jelas apakah ini untuk menguji dugaan bahwa pelaku pengeboman adalah teroris generasi baru seperti sudah dilansir sebelumnya. Hanya saja Muanas memastikan bahwa Sonata menyatakan tak mengenal tiga orang tersebut.
Tak mudah tampaknya bagi aparat…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?