Wali Kota Dengan Sepiring Nasi Uduk
Edisi: 49/34 / Tanggal : 2006-02-05 / Halaman : 26 / Rubrik : NAS / Penulis : Parera, Philipus , ,
MEREKA cuma bertiga di meja makan bundar dari marmer itu. Nurmahmudi Ismail duduk di sisi yang membelakangi dinding. Di sebelah kiri, istrinya, Nurazizah, mendampingi penuh kasih. Di seberang keduanya, si bungsu Abiir Mahmudi ikut menemani. Di meja tersedia komplet perangkat sarapan pagi: piring dan gelas kaca. Lalu tempat nasi dan beberapa toples plastik berisi kerupuk.
Itulah pagi pertama Nurmahmudi sebagai Wali Kota Depok. Sebentar lagi ia akan dilantik sebagai orang nomor satu di wilayah selatan Jakarta itu. Dan keluarga ini mengawalinya dengan sebuah sarapan nan sederhana: nasi uduk dengan ubo-rampe-nya. Itulah tempe goreng, sambal goreng teri, dan ayam goreng.
âKarena semua sibuk, pagi ini kami sarapan nasi uduk,â ujar Nurmahmudi, rileks, Kamis pekan lalu. Sang istri tersenyum kecil. Kecuali ayam goreng, seluruh suguhan pagi itu dibeli dari warung makan yang ada di depan kompleks Perumahan Griya Tugu Asri, Depok, tempat Nurmahmudi bermukim.
Murtafi, ajudan Nurmahmudi, yang membeli nasi uduk bungkus itu. Sebelum dibawa ke dalam rumah, beberapa bungkus ia bagikan kepada dua orang polisi pamong praja yang berjaga sejak tengah malam, sopir, dan juga kepada para wartawan. Sisanya untuk keluarga ini.
Nurmahmudi menikmati sarapannya. Beberapa kali sambal teri berpindah dari toples besar warna hijau daun ke piringnya. âAyo Abiir, ambil makanlah,â ujarnya kepada sang putri, yang tak juga mulai bersantap.
Ruang makan itu terletak di pojok ruang tengah, dekat tangga menuju lantai atas. Sebuah lampu hias kristal berkerangka perunggu tergantung rendah di atas meja. Tepat di pojok, berdiri…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?