Bukan Sebatas Masa Lalu
Edisi: 49/34 / Tanggal : 2006-02-05 / Halaman : 35 / Rubrik : NAS / Penulis : Patria, Nezar , Fortuna, Jems de,
SEPERTI luka yang baru sembuh, hubungan Indonesia dengan Timor Leste terkoyak kembali. Kali ini yang menjadi picu masih soal laporan Komisi Penerimaan, Kebenaran, dan Rekonsiliasi (CAVRâCommissaoa de Acolhimento, Verdade e Reconciliacao) Timor Leste, yang dibawa Xanana ke Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, dua pekan lalu.
Laporan setebal 2.500 halaman itu adalah hasil temuan pelanggaran hak asasi manusia sejak 25 April 1975 sampai 25 Oktober 1999, persisnya sejak kediktatoran Orde Baru mengirimkan tentara ke Timor Lesteâdulu Timor Timur. Disebutkan, akibat pendudukan Indonesia selama 24 tahun, sekitar 83 ribu sampai 183 ribu orang tewas.
Komisi itu memang dibentuk oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui United Nations Transitional Administration in East Timor (UNTAET), bertujuan menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia di Timor Leste. Tujuannya, menyingkap kebenaran dan mendorong rekonsiliasi para korban dan pelaku kejahatan. Bahkan,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?