Bukan Duel Di Ruang Kosong

Edisi: 28/35 / Tanggal : 2006-09-10 / Halaman : 38 / Rubrik : NAS / Penulis : Patria, Nezar , Saleh, Maimun, Imran MA


HIKAYAT Prang Sabi mengalun tenang-tenang….

Lama tak terdengar, tembang perlawanan sejak zaman perang kolonial ini meresap di kuping dan hati khalayak di Lamdingin, Banda Aceh, pada Ahad dua pekan lalu. Di markas bekas gerilyawan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) itu, mereka hadir untuk mengantarkan Irwandi Yusuf dan Muhammad Nazar, dua tokoh Gerakan Aceh Merdeka, ke medan pertempuran baru: pemilihan kepala daerah Nanggroe Aceh Darussalam.

Hikayat disambung Salawat Badar. Lagu perang beserta doa menjadi pembuka gerakan kedua tokoh GAM pada hari itu. Keduanya melompat dari politik bedil ke kotak suara. Irwandi dan Nazar secara resmi menyatakan diri menjadi kandidat gubernur dan wakil gubernur Aceh. Mereka maju lewat jalur independen, ruang baru yang terbuka berdasarkan Undang-Undang Pemerintahan Aceh.

Berbeda dengan kandidat lain, Irwandi dan Nazar terbilang istimewa. Keduanya calon ”organik” dari Gerakan Aceh Merdeka. Dulu, mereka berada di dua jalur berbeda. Irwandi aktif pada sayap militer. Nazar adalah tokoh Sentral Informasi Referendum Aceh (SIRA). Dia kerap menjadi semacam ”juru bicara sipil”. Meski berlainan cara, kedua tokoh punya tujuan serupa.

Bekas markas GAM itu kini menjadi kantor Komite Peralihan Aceh (KPA), organisasi bekas gerilyawan yang dibentuk setelah mereka menyerahkan bedil dalam proses damai. Di situlah deklarasi dilakukan. Para ”panglima wilayah” serta tokoh GAM dari Aceh hingga luar negeri datang. Didukung 33 anggota Majelis Nasional, wadah tertinggi gerakan itu, tetap ada yang terasa kurang.

Bekas…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?