Tawuran Tak Kunjung Padam

Edisi: 29/35 / Tanggal : 2006-09-17 / Halaman : 38 / Rubrik : NAS / Penulis : Suditomo, Kurie , Dou, Marselus , Ep., Tjahjono


BUKAN karpet merah atau kalungan bunga yang menyambut Alex Hesegem di Kwamki Lama. Padahal Wakil Gubernur Papua itu, yang datang ke sana pada Kamis pekan lalu, berniat menjadi juru damai. Warga kampung di Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika—yang semula ingin diajak dialog—justru sibuk sendiri. Sebagian lari mengendap-endap sambil merentangkan busur. Ada yang menghunjamkan tombak lalu bertawur.

Alex, yang dikawani Ketua Majelis Rakyat Papua Agus Alua beserta sejumlah anggota rombongan, bergegas pergi. Tawuran berdarah terus berlanjut.

Pemicunya, Betseda Wandig Wandigau, 28 tahun, istri seorang anggota bintara pembina desa, luka parah terkena panah di dadanya.

Perjanjian damai yang ditandatangani pada 3 Agustus lalu bubar seketika. Upacara tradisional patah panah dan bakar batu pada Hari Kemerdekaan RI tak berbekas. Total korban tewas, sejak konflik ini pecah pada 24 Juli lalu, menjadi 17 orang. Ratusan luka-luka. Puluhan rumah terbakar, mengepulkan asap pekat.

Kisruh panjang ini bukan bermula di Kwamki Lama. Seorang anak tenggelam di Satuan Pemukiman (SP)…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?