Tak Semua Mendulang Untung

Edisi: 48/34 / Tanggal : 2006-01-29 / Halaman : 30 / Rubrik : NAS / Penulis : Ritonga, Efri , Amarudin, Bandelan, Sutisna, Nanang


RAUT wajah Haji Inen, 58 tahun, tampak sumringah. Petani di Desa Cengkong, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, itu tak henti menebar senyum menyaksikan para buruh tani menuai padi di lahan tadah hujan miliknya.

Dua tengkulak yang sudah bersiap di sana untuk memborong hasil panennya pun menawarkan harga cukup tinggi: Rp 2.250 per kilogram gabah kering panen. Inen patut bergembira: harga ini jauh di atas harga pembelian pemerintah (HPP) Rp 1.730 per kilogram. Apalagi jika dibandingkan dengan harga tahun lalu, yang hanya Rp 1.400 per kilogram.

Panen sawah Inen terbilang bagus: lima ton gabah per hektare-sedikit di atas rata-rata nasional 4,5 ton per hektare. Karena itu, dengan lahan seluas 1,5 hektare miliknya, pada musim panen kali ini Inen berhasil meraup Rp 13,5 juta. Itu pun setelah sebagian gabah disisihkan untuk dimakan sendiri.

Berkah kenaikan harga beras selama dua bulan belakangan ini juga dinikmati petani di Desa Karangrejo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Haryanto, petani, mengatakan, dalam sepekan terakhir gabah kering…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?