Anak Muda Yang Jadi Omongan

Edisi: 32/34 / Tanggal : 2005-10-09 / Halaman : 28 / Rubrik : NAS / Penulis : Agustina, Widiarsi , Kurniawan, Yophiandi , Irmawati


SEDAN Volvo 850 hitam keluaran 1996 itu berhenti di lapangan parkir Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta. Seorang lelaki dengan pantalon cokelat keluar dari pintu samping. Tiga lelaki berbadan tegap mengikutinya. Beberapa depa melangkah, tiga lelaki gempal lainnya muncul dan ikut menyusul.

Rombongan lelaki itu naik ke lantai satu, tempat ruang sidang Badan Kehormatan DPR berada. Lelaki bercelana cokelat itu adalah Andi Mustakim, 33 tahun, orang yang paling dicari dalam serial drama calo anggaran. Ketika Mustakim masuk ke ruang Badan Kehormatan, enam pengawal itu siaga berjaga. Ditemani anggota Komisi V DPR dari Fraksi PDIP, Mudahir, Senin siang pekan lalu, Mustakim ”diserahkan” ke Wakil Ketua Badan Kehormatan DPR, Tiurlan Hutagaol. ”Sesuai dengan janji saya, ini saya antar Mustakim yang dikatakan buron itu. Mohon diterima dengan baik,” kata Mudahir. Selama ini Mudahir disebut-sebut sebagai orang yang mempekerjakan Andi Mustakim sebagai staf ahli.

Inilah untuk pertama kalinya Mustakim tampil. Semenjak anggota Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi, Mohammad Darus Agap, melansir dokumen dalam Rapat Paripurna DPR pada akhir Agustus silam, Mustakim raib. Berkas temuan Darus menyebut soal praktek percaloan dalam pengajuan anggaran bantuan pascabencana alam. Sejumlah nama tercantum sebagai koordinator ”pengawalan” dana bencana. Koordinator itu ditugasi melakukan negosiasi dengan bupati/wali kota. Mereka berjanji memperjuangkan anggaran daerah sekaligus menyepakati persentase fee 4 hingga 7 persen.

Nama Mustakim paling banyak disebut dokumen itu sebagai koordinator kabupaten di wilayah Sumatera, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Bali, Maluku, dan Papua. Saat diperiksa Badan Kehormatan tiga pekan lalu, Setyanto Nugroho, Ketua Sekretariat Panitia Anggaran, mengaku pernah menerima tumpukan proposal dari 50 kabupaten. ”Bundel itu diberikan Mustakim,” kata Toto kepada wartawan. Toto…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?