Sang Maestro yang Gelisah

Edisi: 30/33 / Tanggal : 2004-09-26 / Halaman : 84 / Rubrik : SOS / Penulis : Kalim, Nurdin , ,


Dia satu di antara maestro seudati yang masih tersisa di Aceh. Tiarap saat konflik berkecamuk.

TUBUHNYA yang tinggi besar tidak menghalangi kelenturannya. Lelaki 58 tahun itu sanggup meliuk-liuk pelan ataupun cepat penuh tenaga mengikuti alunan syair yang dilantunkan dua penembang. Saat nyanyian berderap makin kerap, badannya pun meliuk cepat, makin cepat, makin cepat, lalu berhenti tiba-tiba. Sejenak sunyi. Sejurus kemudian, sembari mengembangkan kedua tangannya, ia berlari kecil mengitari panggung. Lantas, plak, tangannya mendarat di dada, dan sebaris salam buat penonton meluncur dari mulutnya. Atraksi berakhir, disusul letupan sorak dan teriakan penonton.

Dialah Syeh Lah Geunta, maestro tari seudati yang masih tersisa di Nanggroe Aceh Darussalam. Kendati dia sudah sepuh, liukan tubuhnya masih dikagumi orang Aceh. Apalagi atraksi yang dipamerkan dalam Pekan Kebudayaan Aceh IV di Taman Sri Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, akhir Agustus lalu itu terbilang langka. Orang sudah lama tidak bisa menikmati keindahan tari seudati karena konflik yang terus membekap Serambi Mekah.

Menurut Maskirbi, seorang seniman Aceh, kelebihan Syeh Lah Geunta terletak pada gerakannya yang sangat dinamis dan inovatif. Ia menjadi pemimpin tarian seudati terdepan di seluruh Aceh. Apalagi setelah Syeh Nek Rasyid wafat, Syeh Ampon Mae tak aktif lagi, dan Syeh Lah Bangguna mulai sakit-sakitan. Praktis hanya Syeh Lah Geunta yang masih bisa diandalkan. "Banyak yang menyebut, Syeh Lah Geunta adalah garda terakhir seudati," ujar Maskirbi.

Bernama asli Abdullah Abdurrahman, Syeh Lah Geunta lahir di Kampung Geulanggang Teungoh, Bireuen, Aceh Utara, pada 23 Agustus 1946. Sejak duduk di kelas tiga sekolah rakyat alias SD, ia telah tergila-gila tari seudati. Abdullah kecil rela berjalan kaki atau mengayuh sepeda bututnya berpuluh-puluh kilometer dari kampungnya demi menonton pentas tari tradisional Aceh ini. Dan sebagai…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Sang Peroboh Menara Gading
2007-11-04

Ia pionir dalam bidang telekomunikasi satelit indonesia. insinyur juga harus pandai berbisnis.

M
Membesarkan Indonesia dengan Musik
2005-07-10

Erwin gutawa adalah musisi cemerlang. jenjang karier sebagai seorang musisi telah lengkap ia lakoni.

M
Menjaga Bali dengan Hati
2005-08-14

Luh ketut suryani terus berikhtiar menjaga bali dari gerusan efek negatif pariwisata. anak-anak korban pedofilia…