Ketika Damai Menjelang Tiba

Edisi: 29/34 / Tanggal : 2005-09-18 / Halaman : 38 / Rubrik : NAS / Penulis : Parera, Philipus , Suud, Yuswardi Ali ,


PRIA paruh baya bertubuh kurus itu tiba-tiba muncul saat penduduk Seulimum, Aceh Besar, sedang berkumpul di masjid. Teungku Kamarin—nama pria itu—datang ketika keharuan menyeruak dalam acara syukuran menyambut perdamaian antara Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka, Kamis pekan lalu. Sanak saudara dan teman yang masih mengingat Kamarin segera mendekap dan berebut mengucap salam: ”Selamat pulang kembali, Saudaraku.”

Tujuh tahun lalu, ketika berusia 27 tahun, Kamarin meninggalkan kampung halamannya untuk bergabung dengan GAM. Tekadnya bulat berjuang untuk Aceh merdeka. Sejak itu, tidak pernah ada kabar tentang pria berambut gondrong itu.

Kamarin tidak jauh-jauh amat berkelana. Pase, Aceh Utara, tempat ”berjuang”nya, hanya lima jam perjalanan menggunakan bus dari Seulimum. Namun, bagi Kamarin, jarak itu terasa jauh dan seperti berada di dunia lain. Dalam masa konfrontasi itu, sulit baginya bisa berkunjung dan menengok sanak saudara. Selain takut kepergok aparat TNI, statusnya sebagai tentara GAM mengharuskannya terus bergerak dari daerah satu ke daerah lainnya.

”Senang (rasanya) bisa pulang kampung,” kata Kamarin haru. Dia patut gembira. Kini tidak perlu mengendap-endap untuk bisa menatap wajah para kerabatnya. Ia bisa bertegur sapa, bahkan memeluk mereka, tanpa rasa takut ditangkap polisi atau ditembak tentara Indonesia.

Suasana tenang di pagi itu memang tidak pernah ada dalam bayangan, bahkan mungkin hanya hadir dalam mimpi Kamarin. Perjanjian perdamaian Indonesia-GAM di Helsinki, Finlandia, 15 Agustus lalu, tidak hanya mengubah ”gaya” hidup Kamarin, tetapi juga ratusan bahkan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?