Yang Liberal, Yang Dibeslah
Edisi: 29/34 / Tanggal : 2005-09-18 / Halaman : 40 / Rubrik : NAS / Penulis : Dewanto, Nugroho , Nafi, Muhamad ,
PERTEMUAN di Masjid Al-Muslimun, Utan Kayu, Jakarta Timur, Selasa malam pekan lalu, semula berlangsung tanpa emosi. Santoso, Direktur Radio 68H, diundang oleh Imam Pambudi, sekretaris masjid, untuk menjelaskan acara keislaman yang disiarkan Radio 68H. Imam bertanya tentang gagasan Islam liberal yang kerap dibahas radio yang bertetangga dengan Al-Muslimun itu. Santoso memberi argumentasi, termasuk mempersilakan Imam atau siapa pun yang tak sepakat dengan Islam liberal untuk ikut bicara di radionya.
Dialog dingin itu tak berlangsung lama. Ketika digelar acara tanya jawab, tiga orang jemaah masjid langsung menggugat keberadaan Jaringan Islam Liberal (JIL), lembaga yang kantornya memang satu kompleks dengan Radio 68H. JIL adalah organisasi yang dipimpin tokoh muda Nahdlatul Ulama, Ulil Abshar Abdalla. Lembaga ini dikenal kritis terhadap tafsir Islam yang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?