Melucuti Senjata Tanpa Senjata

Edisi: 28/34 / Tanggal : 2005-09-11 / Halaman : 36 / Rubrik : NAS / Penulis : Patria, Nezar , Suud, Yuswardi A. , Warsidi, Adi


BARU sepekan berada di Aceh, para perwira asing itu dikejutkan oleh laporan genting, Jumat dua pekan lalu. Di tengah suasana damai, suara letupan senjata terdengar di Bireuen. Maka, melesatlah Aceh Monitoring Mission, misi pemantau perdamaian itu, ke lokasi di Ara Lipeh, Tanjung Mulia, Kecamatan Makmur.

Di sana Mustafa, 18 tahun, ditemukan dengan kepala sobek terserempet peluru. Ini kasus pertama bagi tim pemantau sejak pemerintah dan GAM sepakat berdamai di Helsinki, pertengahan bulan lalu. Untung, Mustafa selamat. Yang tak kalah penting, perdamaian juga selamat. Insiden itu ternyata bukan kontak senjata.

Penyidikan polisi setempat menyebutkan, peluru melesat dari senjata pasukan GAM secara tak sengaja. Kaget mendengar bunyi petasan mesiu yang berasal dari mainan para bocah di kampung itu, seorang gerilyawan melepaskan tembakan balasan. Sialnya, peluru itu menyerempet kepala Mustafa, anggota mereka sendiri.

"Insiden itu tak begitu serius," ujar Pieter Feith, Kepala Misi Pemantauan Aceh (Aceh Monitoring Mission, AMM), di Banda Aceh. Dia bersyukur tak ada korban jiwa. Kalau saja ada korban, tentu tim pemantau itu punya tugas lebih berat. Apalagi, aturan atau semacam protokol hak dan kewajiban bagi tim pemantau belum juga kelar.

Drafnya, kata Menteri Komunikasi dan Informasi Sofyan Djalil,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?