Kami Hanya Makan Bubur Garam

Edisi: 17/34 / Tanggal : 2005-06-26 / Halaman : 30 / Rubrik : NAS / Penulis : Budi, Johan , Fortuna, Jems de , Kurniawan, Dedy


GADIS itu terbaring lemas dengan tatapan mata kosong. Perutnya buncit dengan tulang rusuk kiri dan kanan menonjol. Kendati usianya menjelang remaja, 13 tahun, berat tubuhnya hanya 10 kilogram. Dokter memvonis Kristin Lubalu, gadis itu, terkena busung lapar. Penderitaan itu diperparah dengan penyakit TBC yang ikut menggerogotinya.

”Saya anak kedua dari tiga bersaudara,” katanya saat Tempo menjenguknya di Rumah Sakit Bhayangkara, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Rumah Kristin selalu direndam air jika hujan dan dibakar terik matahari jika kemarau tiba. ”Rumah kami berlantai tanah dan beratap seng,” katanya.

Tiba-tiba suara Kristin tercekat. Ia menangis menahan sakit dan muntah. Cairan berwarna kuning keluar dari mulutnya. Sesekali dia mencoba berdiri, namun gagal. Kaki kurusnya tidak mampu menopang perutnya yang buncit. Siang itu tidak terlihat ada saudara, orang tua, bahkan kenalan yang menemani gadis malang itu.

Sejak kecil Kristin ditinggal Linda Lubalu, ibunya, yang melancong entah ke mana. Ia dan saudaranya tinggal bersama neneknya di Desa Naibonat, Kecamatan Kupang Timur. Sebagai dukun beranak di sebuah desa…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?