ETNIS TIONGHOA SEJAK REFORMASI

Edisi: 25/33 / Tanggal : 2004-08-22 / Halaman : 38 / Rubrik : KL / Penulis : Suryadinata, Leo ,


Leo Suryadinata *)
*) Kini menjadi senior research fellow di Institute of Southeast Asian Studies, Singapura. Dulunya, profesor Jurusan Politik National University of Singapore.

TANGGAL 13-14 Mei 1998 adalah hari-hari yang penting bagi etnis Tionghoa di Indonesia karena, pada dua hari itu, di Jakarta dan Solo terjadi kerusuhan anti-Tionghoa secara besar-besaran. Bukan saja terjadi pembunuhan dan pembakaran, tetapi juga pemerkosaan terhadap perempuan Tionghoa secara sistematis. Minoritas ini tidak mendapat perlindungan sama sekali dan teriakan mereka tidak didengar oleh penguasa. Peristiwa ini telah mengejutkan masyarakat Tionghoa dan dunia internasional. Mereka yang mampu telah mengungsi ke luar negeri, tetapi mayoritas tetap berdiam di Indonesia. Masyarakat Tionghoa umumnya bingung, jikalau tidak putus asa. Bahkan banyak yang bertanya-tanya apakah masih ada tempat bagi etnis Tionghoa di Republik Indonesia.

Pada bulan yang sama, Soeharto lengser. Sejak itulah sejarah kontemporer Indonesia memasuki era reformasi. Dalam era baru yang demokratis ini, etnis Tionghoa mulai merasa bahwa mereka masih punya harapan untuk memperoleh satu tempat yang layak di bumi Indonesia ini.

Peristiwa Mei yang rasialis dan tidak terpuji itu membawa perubahan bagi masyarakat Tionghoa. Etnis Tionghoa, baik yang peranakan maupun yang totok, rupanya sadar bahwa mereka harus bertindak dan memperjuangkan hak-hak mereka sebagai warga negara RI. Pelbagai partai politik seperti Partai Reformasi Tionghoa Indonesia (Parti), Partai Pembauran Indonesia (yang tidak lama kemudian menjadi asosiasi biasa), dan Partai Bhinneka Tunggal Ika Indonesia (PBI) pun lahir. Di samping itu, banyak pula non-government organizations (NGOs) seperti Solidaritas Nusa-Bangsa (SNB), Gerakan Anti-Diskriminasi (Gandi),…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…