Dua Lie Di Rute Jakarta-singapura
Edisi: 11/34 / Tanggal : 2005-05-15 / Halaman : 26 / Rubrik : NAS / Penulis : Patria, Nezar , Aryanto, Y. Tomi ,
DUA pasangan gaek itu datang ke kantor polisi dengan tenang. Lie Kian Wang, 70 tahun, dan istrinya, Lie Lay Fonny, 72 tahun, memenuhi panggilan Markas Besar Polri, Jumat pekan lalu. Untuk usia setua mereka, persoalan ini mungkin tampak berat. Lie dan Lay diperiksa sebagai saksi dalam kasus pembunuhan Munir. Tokoh aktivis pembela hak asasi manusia itu tamat akibat racun arsenik saat terbang dengan Garuda GA 974 rute Jakarta-Amsterdam, 7 September tahun silam.
Polisi memeriksa Lie dan Lay sekitar lima jam. Kesaksian mereka memang perlu disimak. Saat penerbangan maut bagi Munir itu, Lie duduk di kelas bisnis pada kursi bernomor 03J. Munir duduk di kursi nomor 03K, persis di sebelahnya. Kursi itu pun sebenarnya bukan tempat Munir. Dia seharusnya duduk di kelas ekonomi pada kursi 40G. Namun Pollycarpus Budihari Priyanto, pilot Garuda yang tak lagi bertugas tapi berada di pesawat yang sama, telah memberikan tempat duduk itu kepadanya. Tindakan itulah yang membuat Pollycarpus kini menjadi salah satu tersangka pembunuhan Munir.
Sementara itu, Lay duduk di kursi lain, bernomor 11D, di kelas premium. Polisi tampaknya menyisir semua saksi yang duduk di dekat Munir. Apalagi, latar belakang Lie sendiri agak menarik.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?