Berbekal Kujang Menuju Wakil Presiden
Edisi: 00/33 / Tanggal : 2004-06-30 / Halaman : 122 / Rubrik : NAS / Penulis : , ,
Karier militernya mulus, meski sempat terganjal di masa Soeharto karena dianggap membela Megawati
AGUM Gumelar pasti tak bisa melupakan kobaran api yang menyala di Ujung Pandang itu. Ini peristiwa lama, terjadi 15 September 1997. Di pinggir selatan Kota Ujung Pandang, Benny Karre, bujangan keturunan Tionghoa, 24 ta-hun, yang kurang waras ingatannya, sedang kumat. Di rumahnya, Jalan Kumala, penjual botol bekas ini berteriak-teriak sambil membanting-banting botol.
Sekitar pukul 19.35 tiba-tiba ia berlari keluar. Wajahnya ganas, tatapannya nyalang. Di jalan, ia mengejar seorang tukang tahu yang segera lari menyelamatkan diri. Tapi malang bagi Anni Mujahidah Rasuna, gadis 9 tahun yang berjalan santai sepulang mengaji. Tanpa ampun, Benny membacok tubuh mungil bocah kelas IV SD Mangkura ini lalu menyandera mayatnya.
Seketika itu juga, Ujung Pandang membara. Warga yang murka menyerbu rumah Benny, menyeret dan mencincangnya. Benny tewas dua jam kemudian di rumah sakit. Tapi amarah tak pupus dengan tewasnya Benny. Beranjak malam, massa bergerak ke toko-toko milik warga Tionghoa di sekitar Jalan Kumala, lalu merembet ke hampir semua sudut kota. Selebaran gelap bermunculan. Salah satunya berbunyi: Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Mana solidaritas kita , Mana siri kita . Mana pabbulo sibatangta .. Accera Sitongka-tongka? Mana barambang bete-beteta?
Esoknya, Selasa, kian banyak orang bergerombol di kawasan-kawasan Pecinan. Pembakaran dan penjarahan terus berlanjut, bahkan meluas ke Jalan St. Alauddin, Jalan Sulawesi, juga Supermaket Kembang Melati di Jalan Rappocini. Inilah neraka. Di mana-mana rumah…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?