Lima Puluh Menit Mengenang Munir
Edisi: 10/34 / Tanggal : 2005-05-08 / Halaman : 38 / Rubrik : NAS / Penulis : Bektiati, Bina , ,
SUCIWATI, istri almarhum Munir, sibuk membujuk Diva Suukyi Larasati, anak keduanya. Suci tak ingin Diva menyantap suguhan pramugari di pesawat Garuda. Tapi Diva berkeras. Dalam penerbangan singkat Jakarta-Surabaya itu, ibu dan anak saling bujuk. Tak lama, tercapai kata sepakat. Hidangan itu boleh dimiliki Diva, tapi hanya sebagai mainan.
Diva, yang baru berusia tiga tahun, tidak tahu mengapa ibunya mendadak pelit. Si kecil tidak paham hancurnya hati sang ibu. Hari itu, beberapa pekan setelah Munir tewas, seluruh kabin Garuda menjadi teror yang mengingatkan Suci akan kematian suaminya. âSaya melihat sekeliling kabin. Saya membaca majalah maskapai Garuda. Saya teringat suami saya,â kata Suci. September 2004, Munir meninggal dalam penerbangan Singapura-Belanda. Di tubuhnya ditemukan racun arsenik dalam dosis yang mematikan.
Adegan tarik-menarik kotak makanan itu direkam David OâShea, jurnalis video dari SBS, Australia.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?