Wahai Anak 'kolong', Nasibmu Malang Benar
Edisi: 11/33 / Tanggal : 2004-05-16 / Halaman : 55 / Rubrik : PDK / Penulis : Hantoro, Juli , Nurhayati, Nunuy ,
HAP! Dalam sekejap, kertas warna itu dilipat dan jadilah sebuah perahu-perahuan. Ada yang sempurna, ada yang belum berbentuk, tapi tangan-tangan kecil berebut mengacung-acungkan hasil karyanya ke arah Uchi. "Bu, ini Bu! Ini Bu!" suara mereka riuh-rendah. Meski di ruangan yang sumpek dan agak berbau, mereka tampak ceria, sementara sang ibu guru kewalahan menghadapi tingkah polah anak didiknya yang lugu-lugu itu. Bulir-bulir keringat memenuhi hidung dan lehernya, tapi Uchi tampak bahagia.
Selesai dengan prakarya itu, Uchi berucap, "Blue !" Ucapan ini segera disambut acungan kertas biru dari anak didiknya. Begitu seterusnya. Setiap Uchi menyebut satu warna dalam bahasa Inggris, mereka mengangkat lipatan kertas berwarna yang dimaksud.
Dhea, 4 tahun, murid sekolah yang sama, tiba-tiba menghampiri TEMPO saat istirahat tiba.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Wajib Pajak atau Beasiswa?
1994-05-14Mulai tahun ajaran ini, semua perguruan tinggi swasta wajib menyisihkan keuntungannya untuk beasiswa. agar uang…
Serba-Plus untuk Anak Super
1994-04-16Tahun ini, sma plus akan dibuka di beberapa provinsi. semua mengacu pada model sma taruna…
Tak Mesti Prestasi Tinggi
1994-04-16Anak cerdas tk menjamin hidupnya kelak sukses. banyak yang mengkritik, mereka tak diberikan perlakuan khusus.…