'baby Boom' Mengintip Indonesia
Edisi: 03/32 / Tanggal : 2003-03-23 / Halaman : 94 / Rubrik : KSH / Penulis : Chamin, Mardiyah, Arjanto, Dwi, Hilmansyah, Hilman
NEGERI ini, suatu ketika, pernah jadi jempolan program Keluarga Berencana (KB). Punggawa dari berbagai negara datang berkunjung, menimba ilmu dan kiat jitu mengendalikan populasi. Semboyan dua anak cukup, laki-laki dan perempuan sama saja, menggema di setiap sudut kampung. Seperti mantra ampuh yang wajib dipatuhi setiap orang yang ingin hidup sejahtera.
Tapi, itu kisah di zaman Orde Baru. Kini, lima tahun setelah rezim lama tumbang, pamor KB mulai surut. Tak ada lagi pembagian gratis alat kontrasepsi. Operasi vasektomi untuk para bapak dan tubektomi untuk para ibu tak lagi dibuat cuma-cuma. Tak ada lagi medali untuk pasangan yang setia ber-KB selama lebih dari 25 tahun. Tak ada pula barisan kader posyandu (pos pelayanan terpadu), petugas garis depan pelaksana program KB, yang diundang ke pesta-pesta kenegaraan.
Bahkan, yang membuat hati gentar, "Baby boom siap mengejutkan Indonesia," kata Rita Serena Kalibonso. Aktivis yang juga Direktur Yayasan Kesehatan Perempuan, Jakarta, ini menyampaikan sinyal peringatan baby boom di tengah diskusi Komisi VII DPR bidang kependudukan dan kesejahteraan, yang membahas Rancangan Undang-Undang Kesehatan di Gedung MPR-DPR Senayan, Jakarta, awal Januari lalu.
Rita menjelaskan, ada banyak faktor yang memungkinkan ledakan populasi di Indonesia. Sejak krisis ekonomi mendera, mulai 1997, jumlah orang miskin terus…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Awas, Olahraga dan Rapuh Tulang
1994-05-14Olahraga keras dan berlebihan bisa mengakibatkan rapuh tulang. pelari maraton, pebalet, atlet dayung, dan pelatih…
Dari Mana Raja Singa di Wamena?
1994-04-16Banyak penduduk pedalaman irian jaya ditemukan mengidap penyakit kelamin. sejumlah pria pernah diundang "pesiar" ke…
Cangkok Cara Tegalrejo
1994-04-16Rumah sakit tegalrejo semarang mencatat sukses mencangkok sumsum penderita talasemia. tanpa transfusi, pasien bisa hidup…