Melorot Kuasa Mbak Mega
Edisi: 01/34 / Tanggal : 2005-03-06 / Halaman : 34 / Rubrik : NAS / Penulis : AGUSTINA, WIDIARSI , SUNUDYANTORO, MAKSUM, DWIJO U.
DARI sebuah panggung di Trenggalek, Jawa Timur, genderang perang itu ditabuh Megawati Soekarnoputri. Dengan sengit, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mengancam tokoh partai yang berseberangan dengan dirinya dalam Kongres II PDIP di Bali, akhir Maret mendatang. "Saya berjanji, jika nanti saya terpilih kembali sebagai ketua umum dalam kongres, mereka yang tidak bekerja dan banyak bicara harus keluar dari partai," kata Mega, Kamis silam.
Di hadapan ribuan kader partai yang hadir, Mega juga menuding mereka yang mengusulkan penghapusan hak prerogatif ketua umum dan formatur tunggal dalam penyusunan pengurus pusat dalam kongres partai itu tak bakal berperan di partai dalam periode kepemimpinannya kelak. "Mereka semua itu seperti tong kosong, nyaring bunyinya," kata Mega.
Hak prerogatif dan formatur tunggal adalah pasal pamungkas dalam Anggaran Dasar PDIP. Dalam pasal itu, Mega diberi wewenang mengambil langkah organisatoris dalam tubuh partai. Kedengarannya memang normatif, tapi di lapangan pasal itu dipakai untuk menggasak kader partai yang tak sejalan dengannya (lihat tabel). Soal tuntutan pencabutan hak istimewanya itu, Mega kalem berkomentar, "Saya memilih dengerin saja."
Mantan presiden itu mengakui saat ini ada desakan kuat regenerasi dan ia setuju itu. Namun, ia kecewa ketika para tokoh itu lebih banyak bicara di media dan tak punya dukungan dari rakyat bawah. "Jadi, kalau mau geser saya, ya, nanti dulu," ujarnya lagi. Ia meminta…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?