Tisna Sanjaya: Alasan Itu Sangat Naif
Edisi: 51/32 / Tanggal : 2004-02-22 / Halaman : 79 / Rubrik : SN / Penulis : , ,
PERUPA Tisna Sanjaya, 46 tahun, berlari-lari di halaman bekas rumah makan Babakan Siliwangi, Bandung, Rabu sore pekan lalu. Mengenakan celana pendek hitam, kaus hitam bertulisan "Viking Persib Club", dan diselubungi jaket blue jeans, seniman berambut gondrong itu terlihat terampil menggojek bola. Belum lama bermain, ponselnya berdering. Ayah empat anak itu segera meninggalkan lapangan.
Selama sekitar 10 menit, ia terdengar ber-cas-cis-cus dengan lawan bicaranya. Tak jelas apa yang dibicarakan. "Saya butuh refreshing," ujarnya kepada Dwi Wiyana dari TEMPO, usai menutup telepon. Ditemui di sebuah rumah panggung di sekitar lokasi, dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB itu memberikan keterangan seputar pembakaran karyanya, Special Prayer for the Death.
Bagaimana perasaan Anda dengan pembakaran ini?
Saya sedih sekali. Sebab, proses pembuatan karya tersebut sangat panjang.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.