Nasihat, Bukan Buru Sergap
Edisi: 50/33 / Tanggal : 2005-02-13 / Halaman : 30 / Rubrik : NAS / Penulis : Wijanarko, Tulus , Khairunissa, Kusuma, Mawar
SEBUT saja dia David. Lelaki setengah baya ini bergegas menuju loket terminal bus Pudu Raya di jantung Kuala Lumpur, Malaysia, Ahad pekan lalu. Dia tak sendiri. Ada Gozi, 22 tahun, bersama dia. Keduanya cemas, takut kehabisan karcis bus yang akan membawa mereka keluar dari Kuala Lumpur. Dua orang itu adalah tenaga kerja Indonesia yang masuk tanpa dokumen sah alias ilegal.
Karcis bus seperti kunci untuk lolos dari mara bahaya bagi kedua warga negara Indonesia itu. Jika lewat sehari saja dari hari itu, keduanya tak akan mendapat pengampunan dari pemerintah Malaysia. Tepatnya sejak 31 Januari 2005, amnesti tak akan diberikan lagi. Tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal yang membandel sungguh akan buruk nasibnya: diburu petugas dan relawan setempat. Yang tertangkap…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?