UPAYA BARU KASUS MUNIR

Edisi: 34/35 / Tanggal : 2006-10-22 / Halaman : 27 / Rubrik : NAS / Penulis : Manggut, Wenseslaus , Manan, Abdul, Dhyatmika, Wahyu


AKHIRNYA, Suciwati mengadu kepada dunia. Merasa Jakarta tak serius menuntaskan kematian suaminya, Suciwati meluncur ke New York, Jumat pekan ini. Di sana, dia akan bertemu Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dia juga akan berdiskusi dengan sejumlah anggota Kongres Amerika Serikat di Washington. Suciwati bertekad meminta kedua lembaga itu menekan Jakarta agar mencari pembunuh Munir, suaminya sekaligus pejuang hak asasi manusia. ”Harus diungkap tuntas hingga ke dalang-dalangnya,” Suciwati menegaskan.

Munir wafat secara misterius pada 7 September 2004 dalam pesawat GA-974 dalam perjalanan ke Amsterdam, Belanda. Diperkirakan nyawanya melayang di langit Hungaria. Di Belanda, jenazahnya diotopsi oleh The Netherlands Forensic Institute (NFI). Hasilnya: Munir tewas karena racun arsenik.

Dari pemeriksaan di laboratorium NFI diketahui, larutan arsenik dalam darah Munir melambung ke bilangan 3,1 miligram per liter. Padahal, ambang batas yang dapat ditenggang tubuh manusia cuma 1,7 miligram. Para dokter NFI juga mencatat, dalam lambung korban masih tersisa 465 miligram racun arsenik.

Hasil otopsi memperkirakan racun arsenik masuk ke tubuh Munir 90 menit sebelum gejala awal. Jika dihitung-hitung, racun itu masuk dalam perjalanan Jakarta-Singapura. Zat maut itu diduga disusupkan lewat minuman dan makanan yang disantap korban dalam penerbangan.

Polisi lalu menetapkan Pollycarpus Budihari Priyanto sebagai tersangka pembunuhan. Polly adalah seorang pilot Garuda yang ikut terbang ke Singapura malam itu, 6 September 2004. Pada Desember 2005, majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?