Tuntutlah Ilmu Sampai Ke Indonesia

Edisi: 34/35 / Tanggal : 2006-10-22 / Halaman : 80 / Rubrik : PDK / Penulis : Prabandari, Purwani D., Bintariadi, Bibin, Amin, Syaiful


LIMA sekawan itu dengan gesit menuruni tangga lantai dua gedung Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur. Suara canda meningkahi langkah mereka menuju lobi untuk berdiskusi. Sesampai di sana, salah satu di antaranya mengambil notebook dari ransel. Empat temannya mengeluarkan buku catatan dan diktat kuliah. Sejurus kemudian mereka tenggelam dalam diskusi hangat.

Kelima pemuda yang dijumpai Jumat pekan lalu itu adalah mahasiswa semester satu Fakultas Kedokteran di kampus itu. Yang empat adalah mahasiswa lokal, yang kelima adalah Yamuna Vanee Sivalingam, si pembawa notebook, berasal dari Selangor, Malaysia.

Datang dari negeri seberang, Sivalingam memilih kuliah di Unibraw karena terkesan dengan sarana perkuliahannya yang baik. Rumah sakit tempat praktek mahasiswa juga memiliki fasilitas yang cukup lengkap. ”Fasilitas modern sangat penting agar tak terlalu sulit beradaptasi jika sudah menjadi dokter di Malaysia,” katanya.

Faktor pemikat lain yang tak kalah penting adalah uang kuliah dan biaya hidup di Malang yang amat murah baginya. Tiap bulan ia hanya membayar Rp 200 ribu untuk kamar kos. Ia memang hidup hemat karena seluruh biaya sekolah merupakan pinjaman dari pemerintah Malaysia yang kelak harus ia ganti setelah menyandang predikat dokter dengan ikatan dinas.

Pemuda keturunan Tamil itu cepat beradaptasi. Lihat saja bagaimana fasihnya ia berdebat dalam bahasa setempat. Ia punya banyak teman baru. Di kota ini ia berjumpa dengan banyak mahasiswa asal Bali yang beragama…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Wajib Pajak atau Beasiswa?
1994-05-14

Mulai tahun ajaran ini, semua perguruan tinggi swasta wajib menyisihkan keuntungannya untuk beasiswa. agar uang…

S
Serba-Plus untuk Anak Super
1994-04-16

Tahun ini, sma plus akan dibuka di beberapa provinsi. semua mengacu pada model sma taruna…

T
Tak Mesti Prestasi Tinggi
1994-04-16

Anak cerdas tk menjamin hidupnya kelak sukses. banyak yang mengkritik, mereka tak diberikan perlakuan khusus.…