Peter Carey: Saya Percaya Kesaksian Raden Saleh
Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-04-11 / Halaman : / Rubrik : SEL / Penulis :
Peter Brian Ramsey Carey, 71 tahun, bisa jadi mengenal Diponegoro melebihi orang Indonesia sendiri. Sejak 1970-an, sejarawan ini mempelajari kehidupan Diponegoro, dan menyunting Babad Diponegoro yang ditulis dalam masa pengasingan sang Pangeran di Manado, Sulawesi Utara, 1830-1833. Carey, pria Inggris kelahiran Yangon, Myanmar, kemudian menulis Kuasa Ramalan: Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan Lama di Jawa, 1785-1855. Kitab terbitan 2012 itu kemudian menjadi rujukan bagi orang mengenai Diponegoro, yang memimpin Perang Jawa.“Diponegoro adalah seorang muslim saleh, tapi juga kejawen tulen, yang paham soal keris,” kata Peter Carey saat ditemui Seno Joko Suyono dan Isma Savitri dari Tempo di Jakarta, 20 Maret lalu. Menurut Carey, sejarah penuh teka-teki. Karena itu, dia menduga ada alasan tertentu mengapa Diponegoro mengaku kepada Belanda bahwa keris pemberiannya bernama Kiai Naga Siluman. Sedangkan bila dilihat dari perawakannya, keris itu lebih mirip Naga Sasra.
Namun, terlepas dari urusan penamaannya, Carey percaya bahwa keris yang dikembalikan Belanda pada 5 Maret itu adalah pusaka yang sama dengan yang diserahkan Diponegoro pada 1830. Sebagai sejarawan, Carey melihat dokumen surat dari Sentot Alibasya, keterangan pelukis Raden Saleh yang diminta Belanda memeriksa keris itu, dan foto Kiai Naga Siluman saat dipamerkan di Philadelphia, Amerika Serikat, pada 1876 sebagai bukti primer sejarah yang sangat menentukan. “Itu bukti-bukti kuat,” ujar Carey. Berikut ini kutipan penjelasan Carey.
Pengembalian keris Pangeran Diponegoro menjadi polemik. Pendapat Anda?
Saya hanya tahu sepintas soal keris karena saya bukan ahlinya. Tapi, dari pengetahuan saya soal Diponegoro, keris yang dikembalikan tidak disebutkan dalam Babad Diponegoro yang dia tulis dalam pengasingannya di Manado, Mei 1831-Februari 1832. Keris itu juga tidak ada dalam daftar yang dibuat Belanda setelah menangkap Diponegoro di Magelang. Dalam daftar itu ada 12 benda yang dibagikan kepada keluarga, di antaranya belati, tombak, dan keris, sesuai dengan kehendak Diponegoro.
Tapi keris yang dikembalikan ini punya dua saksi menentukan. Pertama, dokumen Sentot Alibasya, panglima Diponegoro yang…
Keywords: Pangeran Diponegoro, Keris Kiai Naga Siluman, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…