Dari Kandang Tiada Pelanggan

Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-04-18 / Halaman : / Rubrik : EB / Penulis :


LEBIH dari dua pekan terakhir, Guntur Rotua dan istrinya mondar-mandir ke kawasan Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Peternak ayam mandiri di Bogor, Jawa Barat, ini memerlukan waktu dan tenaga empat kali lipat untuk menjual 20-an ribu ekor ayam ternaknya. “Biasanya tiga atau empat hari selesai,” kata Guntur, Kamis, 16 April lalu. Pandemi Covid-19 telah menyebabkan bapak tiga anak itu kehilangan pelanggan. Sejak hotel stop beroperasi, restoran menutup gerai, dan warung pecel ayam berhenti berjualan, pasar ayam seperti lenyap. Beberapa peternak lain, kolega Guntur, terpaksa banting harga demi menghabiskan ayam di kandang. “Ada yang jual Rp 10 ribu per ekor saja, orang enggak datang.” Lesunya bisnis peternakan ayam sebenarnya telah dirasakan sejak 2019 karena suplai berlebih. Kala itu, pasokan ayam diperkirakan mencapai 80-an juta…

Keywords: Krisis PanganDaging Ayam
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…