Persembunyian Terakhir Di Simprug Golf
Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-06-06 / Halaman : / Rubrik : HK / Penulis :
KETIKA petugas Komisi Pemberantasan Korupsi mulai mengepung pada pukul 21.30, Senin, 1 Juni lalu, rumah berlantai dua itu gelap gulita. Tak ada satu pun lampu menyala di dalam dan luar rumah di Jalan Simprug Golf 17 Nomor 1, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, itu. Gerbang pagar setinggi hampir tiga meter dan berkawat duri tertutup rapat.
Namun di belakang pagar terlihat sebatang rokok yang masih membara dan segelas kopi yang tinggal setengah. Para petugas, yang datang dengan empat mobil, juga melihat seseorang sempat melongok di jendela lantai dua dari balik gelap.
Tim KPK yang dipimpin penyidik Novel Baswedan itu menggedor pagar. Mereka berseru meminta para penghuni keluar dan membuka gerbang. “Digedor terus sampai tengah malam, tapi tak ada yang menyahut dari dalam,” kata Kusharwati, Sekretaris Rukun Tetangga 04, Rukun Warga 08, Kelurahan Grogol Selatan, menceritakan lagi kejadian itu pada Jumat, 5 Juni lalu.
Kusharwati tiba di sana bersama Ketua RT dan Ketua RW saat petugas KPK mulai mengepung rumah itu. Tim KPK mendapatkan informasi bahwa dua buron, bekas Sekretaris Mahkamah Agung, Nurhadi Abdurrachman, dan Rezky Herbiyono, menantunya, bersembunyi di sana.
Rumah yang ditempati bekas Sekretaris Mahkamah Agung Nurhadi di Jalan Simprug Golf 17, Jakarta Selatan, 2 Juni 2020. Tempo/M. Taufan Rengganis
Tak ada reaksi dari penghuninya, petugas KPK tetap menunggu di depan gerbang karena tak ada jalan lain untuk melarikan diri. Bagian samping dan belakang rumah itu terhalang tembok bangunan tetangga yang juga berlantai dua. “Tim di lapangan berupaya persuasif agar para tersangka yang di dalam rumah menyerahkan diri,” ujar Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron, Selasa, 2 Juni lalu.
Lewat tengah malam, tim memutuskan memanjat gerbang. Disaksikan pengurus RT dan RW, seorang penyidik menggergaji gembok pagar dari dalam. Gerbang akhirnya terbuka. Tim merangsek ke dalam rumah. “Pintu depan enggak dikunci, tapi pintu menuju ruang tengah terkunci,” kata Kusharwati.
Tim penyidik menyalakan lampu. Mereka membuka kunci pintu ruang tengah, lalu menemukan Nurhadi di salah satu kamar di lantai dua. Mereka mendapati Rezky di kamar berbeda, yang juga terletak di lantai dua.
Menurut Kusharwati, di dalam rumah, tim KPK mendapati Tin Zuraida, istri Nurhadi; Rizqi Aulia Rahmi, putri Nurhadi dan istri Rezky; dua cucu; serta dua pembantu. Penyidik hanya menggiring Nurhadi dan Rezky ke ruang tamu di lantai dasar. “Mereka menginterogasi keduanya di sana sampai Selasa pagi,” ujar Kusharwati.
Petugas membawa Nurhadi, Rezky, dan Tin Zuraida ke gedung Merah Putih KPK saat hari sudah terang.…
Keywords: KPK, Nurhadi | MA, Mahkamah Agung, Korupsi, Nawawi Pomolango, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…
Peringatan dari Magelang
1994-05-14Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…