Penggerebekan Di Zona Merah
Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-07-18 / Halaman : / Rubrik : INT / Penulis :
FILM dokumenter Locked Up in Malaysia's Lockdown itu dimulai dengan raungan sirene dari mobil polisi Malaysia yang mengawal kendaraan pengangkut pekerja imigran. Setelah itu, tampak personel militer bersenjata lengkap berjaga di sebuah daerah yang dikelilingi kawat berduri dengan latar belakang para pekerja migran yang berbaris menjalani pemeriksaan.
Berdurasi 25,5 menit, film besutan jurnalis Al Jazeera itu mengisahkan operasi aparat penegak hukum negeri jiran terhadap para pekerja migran sejak 1 Mei lalu. Dalam video itu tampak sebagian pekerja berbaris dengan tangan dirantai.
Video yang dirilis pada Jumat, 3 Juli lalu, itu menyedot perhatian masyarakat sekaligus memicu kontroversi. Hingga Jumat, 17 Juli lalu, penontonnya mencapai 1,9 juta dan disukai 7.600 orang. Akun Facebook Tentara Bawang Putih mengecam Al Jazeera serta memburu jurnalis dan narasumbernya.
Pemerintah pun bereaksi. Pada Ahad, 5 Juli lalu, Menteri Kesehatan Datuk Seri Adham Baba mengatakan tuduhan bahwa pemerintah melakukan diskriminasi terhadap migran tak berdokumen tidaklah benar. Menteri Senior Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob menuduh film itu membuat tuduhan palsu tentang penahanan terhadap pekerja migran ilegal.
Empat hari setelah video itu tayang, polisi memulai penyelidikan pidana terhadap Al Jazeera. “Para pejabat akan memeriksa apakah laporan itu berisi unsur-unsur penghasutan atau pelanggaran lain di bawah hukum negara ini,” ujar Kepala Polisi Malaysia Inspektur Jenderal Tan Sri Abdul Hamid Bador dalam konferensi pers, Selasa, 7 Juli lalu.
Pada saat bersamaan, Imigrasi Malaysia mengedarkan pemberitahuan untuk mencari informasi tentang warga Bangladesh yang menjadi narasumber dalam film itu. Imigrasi membuka identitas pria 25 tahun itu, nomor paspornya, dan alamat terakhir yang diketahui di Kuala Lumpur. Masyarakat yang tahu tentang dia diminta menghubungi Imigrasi.
Al Jazeera menyayangkan proses pidana terhadap stafnya di Malaysia. “Menuntut wartawan yang melakukan pekerjaan mereka bukanlah tindakan demokratis yang menghargai kebebasan berbicara. Jurnalisme bukanlah kejahatan,” tulis media berbasis di Qatar itu dalam siaran pers pada 8 Juli lalu. Media itu…
Keywords: Malaysia, Hubungan Indonesia-Malaysia, Buruh Migran, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…