Jalan Tol Di Langit Saudi

Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-12-05 / Halaman : / Rubrik : INT / Penulis :

PESAWAT dengan nomor penerbangan 6H 663 milik Israir Airlines, maskapai Israel, akhirnya berangkat sesuai dengan jadwal pada pukul 10 pagi dari Bandar Udara Ben Gurion, Tel Aviv, menuju Bandara Dubai, Uni Emirat Arab, Selasa, 1 Desember lalu. Penerbangan langsung pertama pesawat Israel ke negara Arab itu hampir batal karena Arab Saudi baru mengizinkan pesawat tersebut melintasi wilayah udaranya beberapa jam sebelum keberangkatan.
Pesawat yang mengangkut 166 penumpang Israel itu harus melintasi Saudi agar perjalanan ke Dubai menghabiskan waktu tiga setengah jam. Jalur lain memakan waktu lebih lama, sekitar tujuh jam, yang sangat tak mungkin ditempuh oleh maskapai penerbangan murah tersebut.
“Hari yang benar-benar meriah,” kata Hagai Cnaan, kapten pesawat itu, dalam percakapan via telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu seperti dikutip The Times of Israel. Netanyahu menyebut penerbangan ini sebagai buah perdamaian negerinya dengan Emirat pada pertengahan Agustus lalu. “Pendaratan Anda di Dubai terwujud berkat perjanjian perdamaian kita yang luar biasa dan akan ada lebih banyak (penerbangan) lagi,” ucap Netanyahu.
Sepekan sebelumnya, pesawat dengan nomor penerbangan FZ1163 milik FlyDubai, maskapai Uni Emirat Arab, mendarat di Bandara Ben Gurion. “Ini saat yang bersejarah karena inilah penerbangan komersial pertama antara Dubai dan Israel,” tutur Netanyahu saat itu. “Bukan dengan berbaris maju, kita malah terbang, dengan kecepatan luar biasa, menuju era baru yang sekarang jelas sedang mengubah Timur Tengah. Bagi saya, inilah perwujudan dari mimpi.”
Awal November lalu, kabinet Israel…

Keywords: Mohammad bin Salman, Israel, Arab Saudi, Amerika Serikat, Benjamin Netanyahu, Joe Biden, Donald Trump, 

---

Foto Terkait