Agar Pentas Kembali Bernapas
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-04-10 / Halaman : / Rubrik : EB / Penulis :
ANAS Syahrul Alimi punya waktu tiga bulan. Chief Executive Officer PT Syakira Ghyna Rajawali Indonesia Communication itu sedang menyiapkan Prambanan Jazz Festival, perhelatan musik jazz yang akan digelar pada 2-4 Juli mendatang.
Persiapan kali ini memang jauh dari pengalaman Rajawali Indonesia. Acara pada awal Juli itu akan menjadi ajang kembalinya Prambanan Jazz Festival ke pelataran Candi Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada November tahun lalu, festival yang berkibar sejak 2015 itu terpaksa beralih ke tayangan virtual karena Covid-19.
Pandemi yang belum berakhir pula yang kini memaksa Anas dan timnya menggodok sejumlah rencana tambahan. Mereka kudu memastikan protokol kesehatan terpenuhi jika ingin festival kembali digelar secara offline. “Sedang finalisasi. Penyelenggara konser harus dapat rekomendasi dari satuan tugas daerah,” kata Anas, Selasa, 6 April lalu.
Siang itu, ketika ditemui Tempo, Anas baru saja mengikuti rapat dengan timnya untuk membahas desain panggung pertunjukan dan area penonton. Dia memberi sedikit bocoran. Festival Juli nanti hanya akan menyediakan satu panggung. Dalam perhelatan sebelum pandemi, dua panggung berdiri membelakangi kompleks candi sisi timur.
Untuk area penonton, tim Rajawali Indonesia akan meniru konsep penyelenggaraan konser pertama di tengah pandemi di Newcastle, Inggris, pada Agustus 2020. Penonton akan dipisahkan dalam kotak-kotak berkapasitas empat orang yang di dalamnya berisi kursi dengan jarak masing-masing 1 meter. Anas juga sedang menyiapkan rancangan mekanisme penyaringan terhadap pengunjung, di antaranya kewajiban mengenakan masker dan menunjukkan hasil pemeriksaan negatif Covid-19.
Sam Fender saat tampil dalam konser musik di Virgin Money Unity Arena di Newcastle, Inggris, Agustus 2020. Foto: Twitter @VMUnityArena
Semua persiapan itu dimulai setelah pemerintah memberi sinyal bakal memberikan izin kepada penyelenggara pertunjukan, termasuk konser musik, untuk mengadakan acara secara offline. Lampu hijau pertama kali dinyalakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno pada medio Maret lalu.
Menurut Sandiaga, pemerintah perlu menyelamatkan banyak sektor ekonomi kreatif. “Untuk mereaktivasi kegiatan perekonomian yang produksinya menurun selama masa pandemi,” ucap Sandiaga lewat jawaban tertulis kepada Tempo, Jumat, 9 April…
Keywords: Sandiaga Uno, Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif, Konser | Live Music, Konser Musik Virtual, 
Foto Terkait
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…