Cap Teroris Dari Merdeka Barat
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-05-08 / Halaman : / Rubrik : NAS / Penulis :
DIGELAR di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 26 April lalu, rapat yang dipimpin Presiden Joko Widodo membahas tewasnya Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Papua Mayor Jenderal Anumerta I Gusti Putu Danny Nugraha Karya sehari sebelumnya. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Mahmodin bercerita, Presiden memerintahkan anak buahnya untuk menindak tegas kelompok kriminal bersenjata yang menembak Putu Danny. “Presiden meminta pengejaran dilakukan,” ujar Mahfud kepada Tempo di kantornya, Jumat, 7 Mei lalu. Menurut Mahfud, Jokowi juga berpesan supaya tak ada pelanggaran hak asasi manusia dalam perburuan kelompok bersenjata. Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh para pejabat bidang politik, hukum, dan keamanan. Mereka antara lain Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan, Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Kepolisian RI Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Putu Danny tewas setelah tertembak di bagian kepala saat berkunjung ke Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua. Deputi Komunikasi dan Informasi BIN Wawan Hari Purwanto mengatakan Danny terlibat baku tembak dengan kelompok bersenjata saat mengobservasi pemulihan keamanan di wilayah tersebut.
Rapat Koordinasi Perkembangan Situasi Keamanan Terkini Papua bersama Kepala Staff KSP Moeldoko (tengah) di Gedung Bina Graha Jakarta, 26 April 2021. ksp.go.id
Moeldoko, yang hadir dalam rapat di Istana, mengatakan instruksi perburuan kelompok bersenjata dari Presiden ditindaklanjuti dengan rapat koordinasi sejumlah perwakilan lembaga negara di kantornya. “Kami menerjemahkan perintah Presiden dan mengevaluasi kondisi di Papua,” ujar Moeldoko. Seorang peserta rapat mengatakan salah satu pembahasan adalah rencana penetapan status teroris untuk Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Boy Rafli Amar mengaku memberikan pemaparan soal peningkatan status tersebut. Rencana itu sempat…
Keywords: Papua, Organisasi Papua Merdeka | OPM, Majelis Rakyat Papua | MRP, Mahfud Md, Konflik di Papua, Otonomi Khusus Papua, Kelompok Kriminal Bersenjata Papua, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?