Kontroversi Paduan Suara Asmaul Husna Dan ‘new Istiqlal’
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-05-22 / Halaman : / Rubrik : SEL / Penulis :
DENDANG itu menggema selepas Idul Fitri 1442 Hijriah. Bukan hanya di kanal YouTube, tapi juga di Instagram dan Twitter. Lantunan mengalir dari 20-an penyanyi dari kelompok paduan suara Jakarta Youth Choir yang dipimpin Septo Adi Kristanto, 29 tahun. Mereka melagukan Asmaul Husna dengan indah, berlatar ruangan di dalam Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Anggota kelompok ini, baik perempuan maupun laki-laki, berpakaian serba putih. Sebagian di antara perempuan itu memakai hijab, sedangkan lainnya ada yang mengenakan turban.
Video mereka viral pada pertengahan Mei lalu. Namun populernya video itu ditimpali dengan nada sumbang oleh warganet di media sosial. Sebagian menghujat kepantasan kelompok itu menyanyikan Asmaul Husna di masjid, padahal saat Lebaran lalu Istiqlal tidak menggelar salat Idul Fitri. Ada pula yang memprotes penyanyi di kelompok paduan suara itu yang sebagian beragama Nasrani. Pakaian sebagian penyanyi juga diprotes karena tak menutupi aurat. Yang lain mempersoalkan Asmaul Husna yang dinyanyikan terlalu gerejawi—tak elok karena sejatinya itu berisi deretan nama indah Tuhan.
Hujan hujatan itu menghantam Jakarta Youth Choir (JYC). Video kor Asmaul Husna di Masjid Istiqlal akhirnya diturunkan dari sejumlah kanal. Situs resmi mereka untuk saat ini tak aktif. Lewat akun Instagram mereka, @jktyouthchoir, JYC meminta maaf atas video tersebut. Menurut mereka, pembuatan video lagu Asmaul Husna dan “Selamat Hari Lebaran” karya Ismail Marzuki itu direkam di Masjid Istiqlal menjelang Lebaran. Namun, ketika proses syuting, tak ada suara nyanyian atau iringan musik karena mereka sudah merekamnya di studio.
Petugas menyiapkan cairan pembersih tangan di Masjid Istiqlal, Jakarta, April 2021. ANTARA/Wahyu Putro A
Video itu, kata mereka, dibuat semata-mata untuk memeriahkan Idul Fitri. “Namun kami mengakui memiliki pengetahuan yang kurang perihal ini sehingga menimbulkan ketidaknyamanan di masyarakat, terutama umat Islam,” ujar JYC dalam keterangan resminya, Selasa, 18 Mei lalu. Peristiwa ini disebut JYC memberi pelajaran untuk tak lagi mengulangi hal yang sama. JYC juga meminta maaf kepada pengurus Masjid Istiqlal dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Jakarta Youth Choir adalah kelompok paduan suara binaan Dinas Pemuda dan Olahraga Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Mereka sudah memenangi sejumlah penghargaan. Dalam Festival Internazionale Chorus Inside Advent ke-34 di Roma, Italia, yang diikuti kelompok paduan suara dari Italia, Prancis, Kroasia, Amerika Serikat, Rumania, Ghana, Rusia, dan Polandia pada 1-3 Desember 2018, JYC membawa pulang lima penghargaan sekaligus, di antaranya untuk kategori Folklore. Mereka juga meraih penghargaan istimewa untuk konduktor terbaik, Septo Adi Kristanto Simanjuntak, dan koreografi terbaik. Dalam ajang itu, JYC menyanyikan lagu daerah, seperti Soleram, Jali-jali, Toki Tifa, Hela Rotan, Bungong Jeumpa, dan Yamko Rambe Yamko. Selain itu, mereka membawakan tembang klasik Barat, di antaranya O Nata Lux, Cantate…
Keywords: Pentas Seni, Masjid Istiqlal, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…