Prahara Setelah Pilkada
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-05-29 / Halaman : / Rubrik : NAS / Penulis :
GANJAR Pranowo menganggap hubungannya dengan Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani seperti pepatah Jawa: mikul dhuwur, mendhem jero. Artinya kurang-lebih menghormati dan menjaga nama baik orang tua. Gubernur Jawa Tengah itu mengklaim tak lupa atas jasa keluarga Megawati dalam karier politiknya dan menaruh hormat kepada mereka. Saat dikabarkan hubungannya tak harmonis dengan Puan karena polemik pencalonan presiden, Ganjar mengaku prihatin. “Saya sungguh-sungguh tak enak karena selalu hormat sama Mbak Puan,” katanya di Semarang pada Jumat, 28 Mei lalu.
Relasi Ganjar dan Puan disebut-sebut memanas setelah acara konsolidasi Dewan Pengurus Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Tengah di Semarang pada Sabtu, 22 Mei lalu. Acara yang dihadiri Puan itu mengundang para kepala daerah, anggota Dewan Perwakilan…
Keywords: Pilkada Jawa Tengah, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo, Puan Maharani, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?