Kereta Cepat Senjata Prabowo

Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-06-05 / Halaman : / Rubrik : NAS / Penulis :


TERDIRI atas lebih dari 25 lembar, presentasi berjudul “Perisai Trisula Nusantara” disampaikan Prabowo Subianto di hadapan anggota Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu, 2 Juni lalu. Menteri Pertahanan itu membeberkan berbagai persoalan dalam alat utama sistem persenjataan (alutsista) Tentara Nasional Indonesia. “Beliau menjelaskan semua hal secara logis dan kami dapat memahaminya,” ucap anggota Komisi Pertahanan dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya, Sugiono, Kamis, 3 Juni lalu. Dua anggota Komisi Pertahanan bercerita, Prabowo mencontohkan amunisi yang dimiliki personel Angkatan Darat bakal habis dalam perang tiga hari. Ketua Umum Gerindra itu lalu mengatakan nantinya bekal pokok prajurit Angkatan Darat bisa untuk bertahan hingga 60 hari. Dalam rapat tertutup itu, Prabowo juga menyampaikan rencana belanja senilai US$ 55,27 miliar atau sekitar Rp 786,215 triliun, dengan kurs Rp 14.225 per dolar Amerika Serikat. Menurut politikus yang sama, angka itu merupakan bagian dari rencana belanja senilai US$ 124,995 atau setara dengan Rp 1.778 triliun yang terdapat dalam Rancangan Peraturan Presiden tentang Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia Tahun 2021-2024. Pada akhir Mei lalu, rancangan tersebut bocor ke publik. Dalam rapat di Komisi Pertahanan, Prabowo juga menyampaikan niatnya membeli sejumlah alutsista. Misalnya, dia akan mendatangkan 36 pesawat tempur Dassault Rafale dari Prancis. Tahun lalu, Prabowo dua kali berkunjung ke negara itu, yaitu pada Januari dan Oktober 2020. Saat itu, Prabowo bertemu dengan Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly dan menyebut Indonesia akan mengembangkan kerja sama untuk memperkuat alat utama sistem persenjataan. “Dan memajukan kapasitas industri pertahanan Indonesia sebagai bagian global production chain produk alutsista,” ujar Prabowo, Oktober 2020.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (tengah), dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 2 Juni 2021. TEMPO/M Taufan Rengganis
Prabowo juga berencana membeli 36 pesawat tempur F-15EX buatan Boeing, Amerika Serikat. Awalnya, bekas Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu berniat membeli jet F-35 yang merupakan produk hasil konsorsium Joint Strike Fighter (JSF), yang beranggotakan antara lain Inggris, Australia, Belanda, dan Turki. Sejumlah sumber di Kementerian Pertahanan dan anggota Komisi Pertahanan DPR menyebut Prabowo kepincut dengan pesawat itu karena memiliki mode siluman dan bisa memberikan efek gentar kepada negara tetangga. Namun Amerika tak memberikan restu terhadap rencana pembelian F-35. Untuk Angkatan Darat, Prabowo juga berencana melanjutkan kerja sama pembelian tank Leopard buatan Rheinmettal Landsysteme GmbH asal Jerman. Pada 2013, Kementerian Pertahanan meneken kerja sama pembelian 164 unit tank Leopard. Satu tahun kemudian, 52 tank Leopard itu dikirim ke Indonesia. Ketika itu, pemimpin delegasi Indonesia yang mengikuti acara pengiriman adalah Wakil Menteri Pertahanan Sjahfire Sjamsoeddin.…

Keywords: Kementerian PertahananPrabowo SubiantoAlat Utama Sistem Persenjataan | Alutsista TNIPT Teknologi Militer IndonesiaPT TMI
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?