Tersengal Napas Para Pencaus

Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-06-26 / Halaman : / Rubrik : EB / Penulis :


DENGAN cekatan Ahmad Muklis meraih alat penyemprot cairan disinfektan yang terletak di sebelah lift lobi Grand Asia Hotel, Penjaringan, Jakarta Utara. Bunyi mesin itu menderu, menyebarkan cairan yang tabun-menabun di seluruh penjuru area penerimaan tamu.
Belum lama sebelumnya, Kamis pagi, 24 Juni lalu, Muklis mengantarkan sejumlah paket barang ke lantai M3, area di antara lantai 5 dan 6. Manajemen Grand Asia menjadikan lantai itu sebagai zona kuning, area peralihan sebelum zona merah di lantai 6-10. Lima lantai paling atas tersebut tak bisa sembarangan dilalui lantaran dipakai untuk layanan isolasi bagi pasien Covid-19 tanpa gejala.  
Di awal kemunculan Covid-19, tahun lalu, Muklis menjadi salah satu pegawai yang dirumahkan karena Grand Asia berhenti beroperasi akibat lesunya bisnis perhotelan pada masa pandemi. Belakangan, mulai September 2020, pria 48 tahun ini kembali dipekerjakan. Grand Asia menjadi salah satu hotel penyelenggara layanan isolasi dan penginapan tenaga medis yang biayanya ditanggung pemerintah.
Sejak saat itu pula Muklis, yang semula menjabat kepala gudang, kudu merangkap tugas di bagian penerimaan tamu. Dia bisa pulang ke rumahnya di Jakarta Timur hanya sekali dalam tiga bulan “Semenjak kembali buka layanan, hanya ada 20-an orang yang kembali bekerja,” kata Muklis.  
Hari itu, sebanyak 92 kamar di lantai 6-10 Grand Asia Hotel telah terisi oleh tamu isolasi mandiri. Disebut mandiri lantaran layanan karantina hotel tak lagi dibiayai pemerintah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang membiayai program ini, menyetop untuk sementara waktu kerja sama layanan isolasi di hotel sejak 15 Juni lalu.
Muklis mengaku cemas mendengar kabar itu. Dia khawatir Grand Asia kembali limbung. Di kepala Muklis, bayangan tak punya pekerjaan seperti yang dialaminya tahun lalu jauh lebih mengerikan ketimbang tugasnya yang kini berisiko. “Ngeri, tapi lebih ngeri enggak ada pekerjaan kalau kayak gini. Alhamdulillah, sampai sekarang saya belum pernah positif,” tuturnya.

Tamu hotel melakukan check in untuk menjalani isolasi mandiri di Hotel Grand Asia, Jakarta, 25 Juni 2021. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Beruntung, manajemen Grand Asia punya sederet rencana cadangan. Berbekal sertifikat standar kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kelestarian lingkungan (CHSE), Grand Asia melanjutkan layanan isolasi mandiri. Tamu yang hendak menjalani isolasi…

Keywords: BNPBSandiaga UnoKementerian Pariwisata dan Industri KreatifPerhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia | PHRIAnies BaswedanBisnis PerhotelanCovid-19
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…