Berita Keras Berujung Dor
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-07-03 / Halaman : / Rubrik : HK / Penulis :
MASIH memakai baju tidur, Bonia bergegas memacu sepeda motor menembus gelap jalan pada Jumat dinihari, 18 Juni lalu. Perempuan 38 tahun itu menerima kabar dari tetangga bahwa mobil Datsun GO berkelir putih milik suaminya, Mara Salem Harahap, terparkir di pinggir jalan. Lokasinya berjarak sekitar 300 meter dari rumahnya di Jalan Umum Huta VII Nagori Karang Anyar, Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun, sekitar setengah jam berkendara dari Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara. Bonia melihat penduduk mengerubungi mobil itu. Ia panik. Celana Marsal—panggilan Mara Salem—terlihat berlubang di bagian paha kiri atas. Baju bagian depan pria 43 tahun itu juga bersimbah darah. “Ketika lihat celananya berlubang, saya langsung menduga pasti ada yang tidak beres,” tutur Bonia saat dijumpai di rumahnya, Kamis, 1 Juli lalu. Marsal terlihat menitikkan air mata sembari merintih kesakitan. Ia terlihat sesekali muntah darah. Setelah sekitar 15 menit bengong melihat suaminya, Bonia meminta bantuan warga yang mengerubunginya agar membawa suaminya ke rumah sakit. “Saat itu dia masih hidup,” kata Bonia. Sementara itu, Bonia berbalik menuju rumah untuk bersalin baju. Tapi ia batal menyusul sang suaminya ke rumah sakit. Pemimpin Redaksi Lassernewstoday.com itu meninggal di sana. Ia diduga kehabisan darah. Empat hari setelah kematian Marsal, polisi menangkap Sujito, Yudi F., dan Prajurit Kepala Awaludin Siagian di Pematangsiantar dan Kabupaten Batubara. Mereka menjadi tersangka pembunuh Marsal.
Keywords: Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban | LPSK, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat | TNI AD, Kekerasan terhadap Wartawan, Pembunuhan, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…
Peringatan dari Magelang
1994-05-14Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…