Naik-turun Tensi Kilang Olefin
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-09-18 / Halaman : / Rubrik : EB / Penulis :
SURAT yang telah lama ditunggu peserta tender desain proyek pembangunan kilang olefin PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban, Jawa Timur, akhirnya dikeluarkan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Senin, 6 September lalu. Anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang membawahkan TPPI itu menunjuk dua penawar sebagai pemenang lelang.
Dua peserta tender itu adalah joint operation Hyundai Engineering Co Ltd-PT Rekayasa Industri-PT Enviromate Technology International-Saipem SpA dan konsorsium Technip Italy SpA-PT Tripatra Engineers and Constructors-PT Technip Indonesia-Samsung Engineering Co Ltd. “Durasi: 270 hari kalender sejak kick-off meeting,” begitu bunyi surat yang diteken Vice President Procurement Project, Contract, and Services KPI Muchamad Lutfi selaku ketua tim tender.
Nilai lelang di paket desain ini memang tak seberapa. Merujuk pada surat KPI, joint operation Hyundai dan konsorsium Technip menawarkan harga tak jauh berbeda, yakni sekitar Rp 789,5 miliar belum termasuk pajak pertambahan nilai. Dengan tambahan dana tak pasti senilai Rp 22 miliar untuk setiap peserta, nilai total kontrak diestimasikan hanya Rp 1,57 triliun.
Namun kemenangan dalam lelang paket desain ini begitu vital. Kedua kubu pemenang akan kembali berkompetisi menyusun desain dan rekayasa teknik awal (FEED). Dalam sembilan bulan ke depan, mereka akan menyusun estimasi lebih akurat tentang biaya rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (EPC). Penawaran yang paling murah akan dipilih untuk meneruskan pembangunan pabrik.
Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama di kilang PT TPPI di Tuban, Jawa Timur. BPMI Setpres
Megaproyek olefin TPPI dirancang menjadi kompleks kilang terintegrasi. Kompleks ini akan terdiri atas empat pabrik, yaitu pabrik olefin cracker berkapasitas 1.000 kiloton per tahun, high-density polyethylene atau linear low-density polyethylene (700 kiloton per tahun), low-density polyethylene (300 kiloton per tahun), dan polypropylene atau high-impact polypropylene (600 kiloton per tahun). Total nilai investasinya diperkirakan menembus Rp 50 triliun.
Di area operasi TPPI di Desa Remen, Tasikharjo, Tuban, saat ini sebenarnya telah terbangun kilang aromatik. Dulu infrastruktur ini dirancang menjadi kilang petrokimia yang menghasilkan aromatik dan olefin. Produk turunan dari kondensat (naphtha) tersebut merupakan bahan baku bagi industri serat sintetis dan tekstil, juga industri plastik untuk kebutuhan kemasan, bangunan, serta otomotif.
Namun krisis moneter 1998 mengandaskan ide itu. Rencana pembangunan kilang olefin batal karena masalah pendanaan. Walhasil, keekonomian TPPI yang hanya berupa kilang aromatik menjadi tidak optimal. Harga jual produk yang dihasilkan selama ini, berupa naphtha ringan, lebih rendah ketimbang harga bahan bakunya. Idealnya, naphtha ringan itu menjadi bahan baku untuk memproduksi olefin.
Pada akhir 2019, Presiden Joko Widodo mencanangkan kelanjutan proyek kilang olefin TPPI.…
Keywords: PT Pertamina (Persero), Basuki T. Purnama, Ahok, Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), TPPI, 
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…