Beda Jalan Dua Mantan Ajudan
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-10-09 / Halaman : / Rubrik : HK / Penulis :
INI cerita dua polisi. Sama-sama sedang di puncak karier, sama-sama moncer naik jabatan, tapi berhadapan dalam urusan menangani 57 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi yang didepak melalui tes wawasan kebangsaan. Satu mendepak mereka, satu hendak menampung mereka.
Polisi yang mendepak 57 pegawai itu adalah Firli Bahuri, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi. Ia naik ke pucuk lembaga antikorupsi itu pada Desember 2019 setelah Dewan Perwakilan Rakyat memilihnya dua bulan sebelumnya. Padahal, sebulan sebelum terpilih, ia diangkat menjadi Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan dengan pangkat komisaris jenderal. Jabatan ini pun ia duduki setelah enam bulan memimpin Kepolisian Daerah Sumatera Selatan.
Terpilihnya Firli memantik kegaduhan internal KPK. Sejumlah pegawai menolak Firli karena menganggap dia memiliki catatan hitam saat menjabat Deputi Penindakan KPK pada April 2018-Juni 2019. Panitia seleksi calon pemimpin KPK mendapatkan laporan itu. Tapi langkah ajudan Wakil Presiden Boediono itu tak terhenti.
Keywords: KPK, Listyo Sigit Prabowo, Firli Bahuri, Wadah Pegawai KPK, Tes Wawasan Kebangsaan Pegawai KPK, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…
Peringatan dari Magelang
1994-05-14Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…