Munculnya Kapal Van Der Wijck
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-10-30 / Halaman : / Rubrik : SEL / Penulis :
DI kedalaman 54 meter perairan Brondong, Lamongan, Jawa Timur, bangkai kapal raksasa ditemukan. Bentuknya relatif utuh saat dikenali penyelam Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur pada 14 Oktober lalu. Padahal kapal itu—diduga kapal Van der Wijck—tenggelam 85 tahun lalu dalam perjalanan dari Surabaya menuju Semarang. Pada 19 Oktober 1936, kapal Van der Wijck mengangkut 260 penumpang sebelum karam. Tragedi itu menewaskan puluhan orang di lautan, sementara ratusan lainnya dikabarkan selamat.
Titik lokasi bangkai kapal Van der Wijck diketahui oleh BPCB Jawa Timur sejak April lalu. Namun foto dan video kapal baru diambil pada 14 Oktober lalu oleh Faizin, penyelam yang ditugasi BPCB. Faizin adalah penyelam tradisional dari Desa Sidayulawas, Kecamatan Paciran, Lamongan. Tepat tengah hari ia turun ke laut, menerobos perairan berjarak 17 mil utara Lamongan.
Arkeolog BPCB yang mengawal penyelaman, Wicaksono Dwi Nugroho, mengatakan, pada pekan kedua dan ketiga Oktober, perairan utara Lamongan sedang jernih-jernihnya. Arusnya pun tenang. Karena itu, momen tersebut mereka manfaatkan untuk merekam, agar gambar yang dihasilkan tampak jelas. “Pada April lalu, kami gagal menyelam karena airnya keruh berlumpur. Arusnya juga kuat,” kata Wicaksono, Rabu, 27 Oktober lalu.
Hasil dokumentasi Faizin memperlihatkan samar-samar bentuk sebuah kapal. Misalnya visualisasi cerobong, palka, dan tangga. Wicaksono menduga bangkai kapal itu adalah bekas kapal kargo barang atau kargo penumpang. Walaupun penyelam hanya mampu menjangkau 36 meter dari dasar kedalaman 54 meter, Wicaksono yakin obyek itu adalah bangkai kapal Van der Wijck. “Keyakinan saya 70 persen,” ujarnya.
Kapal Van der Wijck di perairan Indonesia, antara 1921-1931. Tropenmuseum
Berdasarkan pengamatan Faizin, kapal dalam keadaan miring dengan posisi membujur barat daya dan timur laut. Adapun cerobongnya rebah ke utara. Ukuran kapal diduga cukup besar. Namun penyelam tak dapat mengukur panjang kapal karena sulit untuk turun lebih dalam. Setelah mengetahui keadaan kapal, Wicaksono menyebutkan, BPCB bakal melanjutkan eksplorasi penyelaman pada Oktober tahun depan saat perairan sedang jernih dengan memakai teknologi lebih canggih. “Percuma juga kami lanjutkan saat ini karena perairan sudah keruh lagi,” tuturnya.
Dia mengklaim target eksplorasi tahun ini hanya mengonfirmasi bahwa obyek di bawah air itu memang benar-benar kapal. Rekaman video dan foto yang diambil Faizin dibuat untuk menguatkan dugaan itu. Setelah dipastikan bahwa benda itu adalah sebuah kapal, barulah dicari identitasnya apakah benar kapal tersebut merupakan kapal Van der Wijck. Kegiatan eksplorasi itu sendiri, menurut Wicaksono, bagian dari pembuktian tersebut.
Van…
Keywords: Kota Lamongan, Kecelakaan Kapal Laut, Sejarah Kemerdekaan, Cagar Budaya, Arkeologi, Van der Wijck, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…