Kampanye Hak Anak Di Sahara
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-10-30 / Halaman : / Rubrik : OR / Penulis :
MEMBAWA tas punggung seberat 10,5 kilogram, Omar Agoes berlari melintasi Gurun Sahara di Afrika Utara selama enam hari pada 3-9 Oktober lalu. Pelari gunung (trail runner) 49 tahun itu menjadi orang Indonesia pertama yang mengikuti dan menyelesaikan Marathon des Sables, lomba maraton di gurun pasir terpanjang di dunia dengan lintasan sejauh 250 kilometer. Bertanding di kategori putra usia 40-49 tahun, Omar melangkahi garis finis pada Sabtu, 9 Oktober lalu. Ia mencatatkan waktu 53 jam 33 menit 53 detik. Omar bercerita, di dalam tasnya terdapat satu kaus kaki dan dua baju ganti, bahan makanan berkalori tinggi untuk kinerja lari, dendeng, dan kacang-kacangan. Ia juga membawa sandal, kantong tidur, dan kompor. Selain itu, tak lupa ia membawa peralatan medis seperti plester, obat-obatan, hingga pompa penyedot racun. "Komponen paling berat itu makanan. Sehari makanan yang saya bawa harus memenuhi kebutuhan 2.000 kalori," kata Omar saat ditemui seusai latihan lari rutinnya di Jalan Senopati, Jakarta Selatan, Kamis, 28 Oktober lalu. Marathon des Sables (MDS) yang digagas oleh promotor konser dari Prancis, Patrick Bauer, adalah lomba lari terberat di dunia. Sebab, peserta dihadapkan pada berbagai tantangan selama mengikuti lomba, dari kelelahan, dehidrasi, hingga kaki melepuh. Omar mengatakan tantangan lomba lari ini tidak main-main. Selama enam hari mengikuti lomba, peserta…
Keywords: Prestasi Atlet Indonesia, lari maraton, Gurun Sahara, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…