Era Jokowi Rajin Hapus Konten

Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-10-30 / Halaman : / Rubrik : NAS / Penulis :

Era Jokowi Rajin Hapus Konten
INDONESIA menjadi negara yang paling banyak menghapus konten di Internet. Sejak 2011, pemerintah Indonesia meminta Google menghapus sebanyak 257 ribu item. Dari jumlah tersebut, Google telah menghapus sekitar 21.600 konten, lebih banyak daripada yang diminta Rusia dan Pakistan.
Juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dedy Permadi, mengatakan permintaan seperti itu merupakan praktik lumrah yang diatur dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) serta ketentuan lain. Kementerian memiliki otoritas mengajukan permintaan agar konten yang beredar sejalan dengan hukum. “Kami berterima kasih karena platform seperti Google selama ini telah kooperatif memutus akses terhadap konten yang melanggar peraturan,” kata Dedy, Selasa, 26 Oktober lalu.
Ketentuan konten tidak hanya disebut dalam Undang-Undang ITE. Dedy mencontohkan, pemerintah meminta Google membekukan aplikasi pinjaman online karena melanggar aturan lembaga keuangan. Ada pula konten obat dan produk medis yang melanggar aturan lembaga kesehatan.
Permintaan penghapusan konten ini banyak diajukan pemerintah Presiden Joko Widodo dalam tiga tahun terakhir. Isi konten yang dihapus juga beragam. Kementerian Komunikasi meminta Google menghapus 518 video di YouTube yang berhubungan dengan kejahatan terorisme bom oleh satu keluarga di Surabaya pada Mei 2018. Sebagian video berisi buntut ledakan yang menunjukkan darah dan orang-orang yang terluka akibat ledakan bom. YouTube, situs web berbagi video milik Google, menghapus 141 video itu dan membatasi akses ke 264 video lain.
Dalam laporannya, Google menyebutkan pengadilan dan pemerintah dari berbagai belahan dunia kerap meminta penghapusan konten melalui Google karena berbagai…

Keywords: Google Inc, Kepolisian Daerah (Polda) Aceh, Jokowi, Kabinet Kerja Jokowi, Mahkamah Konstitusi, Konflik di Papua, Pemblokiran Internet, 

---

Foto Terkait