Singapura-Muarajambi Timbal-Balik

Edisi: 51/46 / Tanggal : 2018-02-18 / Halaman : 64 / Rubrik : SN / Penulis : Elizabeth D. Inandiak, ,


SENJA. Lima anak muda asal Desa Muarajambi itu keluar dari lift berkaca yang naik dari ruangan bawah tanah Lasalle College of the Arts. Mereka seolah-olah timbul dari rahim bumi Singapura yang melupakan ikatan purba dengan silsilahnya di seberang Selat Malaka.

Yang berselira kurus-tinggi, namanya Borju, tubuhnya terlapis cat emas. Sedangkan empat kawannya, Putra, Amin, Fitra, dan Cholidin, kulit mereka serba hitam laksana batu bara. Mereka adalah The Padmasana Boys; baru mendarat dari Desa Muarajambi, Sumatera. Mereka menginjak rumput sintetis yang terbentang di antara blok-blok raksasa tembus cahaya institut seni rupa swasta ternama itu. Sekuntum padma emas di tangan para pemuda itu menerangi jalan mereka sampai ke Brother Joseph McNally Gallery, lalu layu saat Borju mulai menyerukan syairnya di tengah-tengah hadirin serba rapi:

Bertiup angin selimuti sisah peradapan jambi
Bening batang hari tak mampu lagi obati dahaga
Arusnya yang dahulu membawa kisah kejayaan
Sekarang berubah membawah kisah petaka di pulau emas
Prajnaparamita malu mematung
Menangis... mengadu....

Selama deklamasi syair "Petaka di Bumi Melayu" itu, si Golden Boy diserang oleh keempat sosok tubuh kelam tadi. Penabuh Roy memalu bonangnya dengan irama tak terduga. Membawa kamera, Iman merekam suasana acara pembukaan pameran ini yang merupakan hasil kerja sama para mahasiswa Lasalle dan tujuh seniman muda dari Desa Muarajambi, yang diundang selama satu minggu di Singapura. Judulnya To Leave Home is Already Half The Journey (Dengan Meninggalkan Tanah Airmu, Kamu Telah Menjelajahi Separuh…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23

Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…

M
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25

Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…

R
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25

Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.