Mary Jane dari Blitar

Edisi: 06/47 / Tanggal : 2018-04-08 / Halaman : 76 / Rubrik : HK / Penulis : Hari Tri Wasono, Syailendra Persada,


BOCAH tujuh tahun itu menggelayut manja di pelukan ibunya, Dwi Wulandari, Rabu tiga pekan lalu. Inilah pertemuan pertama Kasa Devi Kifana Efendi Putri dengan sang bunda setelah terpisah selama lima tahun lebih. Ibu dan anak ini bertemu di tempat yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya: The Correctional Institution for Women atau penjara khusus perempuan di Mandaluyong, Filipina.

Kasa Devi datang ke penjara itu bersama kakak perempuannya, Deviana Riska, dan sang nenek, Pujiatustik. Mereka bisa membesuk Dwi Wulandari karena difasilitasi Kementerian Luar Negeri dan Migrant Care, lembaga nirlaba yang menangani masalah buruh migran. Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah dan salah seorang perwakilan Kedutaan Besar RI Manila juga ikut dalam kunjungan tersebut.

Sepanjang pertemuan yang berlangsung hampir lima jam itu, Dwi yang mengenakan rompi tahanan berkelir jingga terus mendekap kedua buah hatinya. Perempuan 37 tahun itu berurai air mata ketika Kasa Devi bertanya kepadanya kapan mereka bisa berkumpul bersama lagi di rumah sang nenek di Blitar, Jawa Timur. "Bunda kapan pulang?" ujar Kasa Devi. Sambil terisak, Dwi menjawab pertanyaan anak keduanya itu. "Kalian sekolah yang rajin saja. Jangan seperti Bunda."

Ibu Dwi, Pujiatustik, juga tak kuasa menahan haru menyaksikan kondisi anak kandungnya itu. Beberapa kali ia menyeka air mata mendengar percakapan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

V
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14

Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…

H
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14

Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…

P
Peringatan dari Magelang
1994-05-14

Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…