Hujan Batu Di Kampung Orang

Edisi: 16/47 / Tanggal : 2018-06-17 / Halaman : 31 / Rubrik : NAS / Penulis : Nur Hadi, Wayan Agus Purnomo,


TANGIS Taufiqurrahman pecah ketika dibopong ayahnya, Matsiri, ke kamarnya di lantai empat Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Jemundo, Sidoarjo, Jawa Timur, akhir pekan lalu. Bayi tiga bulan itu berontak karena kepanasan. Ibunya, Rumsiyah, menyusul ke kamar, lalu membuai si kecil.

Matsiri, 46 tahun, menyalakan kipas. Di bawah embusan angin dan dekapan ibunya, barulah Taufiqurrahman anteng. ”Tinggal di sini enggak enak,” kata Matsiri.

Ia tinggal di sepetak ruangan seluas setengah lapangan badminton bersama keluarganya. Matsiri menyekat ruangan itu dengan tripleks tipis. Walhasil, di ruangan itu jadi ada kamar tidur dan ruang tamu sekaligus…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?