Peluru Di Dada Razan
Edisi: 17/47 / Tanggal : 2018-06-24 / Halaman : 88 / Rubrik : INT / Penulis : Mahardika Satria Hadi, ,
MEREKA bersiaga di dekat perbatasan Jalur Gaza dan Israel saat ribuan
penduduk Palestina melancarkan protes sejak 30 Maret lalu. Protes ââ∠âPawai Mudik
Akbarâââ¬Ã ini adalah tuntutan warga Palestina agar berhak pulang ke kampung
halamannya yang kini diduduki Israel. Para tenaga medis itu mengenakan jas putih, kadang berlapis rompi jingga, merah, atau hijau menyala. Emblem Palang Merah atau Bulan Sabit Merah menempel di seragam mereka.
Berdiri dalam jangkauan para demonstran Palestina, pekerja medis ini biasanya
mengawasi sekeliling mereka. Dengan masker terpasang menutupi mulut dan
hidung, mereka bersiap dalam tim-tim kecil, lengkap dengan tandu untuk menggotong korban yang jatuh. Begitu mendengar suara tembakan, mereka bergegas lari ke arah korban, menyelamatkannya ke tenda medis atau ambulans.
Para relawan medis itu sadar risiko yang mereka hadapi saat mendatangi demonstran yang ambruk ditembak tentara Israel. Nasib buruk itulah yang menimpa relawan medis Razan Ashraf al-Najjar. Perawat 21 tahun asal Khuzaa, desa di dekat Khan Yunis, kota di selatan Jalur Gaza, ini tewas setelah dadanya diterjang peluru tentara Israel, 1 Juni lalu. Razan tercatat sebagai orang Palestina ke-119 yang tewas sejak protes ââ∠âPawai Mudik Akbarâââ¬Ã dimulai.
Reda al-Najjar, rekan Razan, mengatakan saat itu petugas medis mendekati
pagar perbatasan untuk mengevakuasi seorang pria yang terluka dan demonstran…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…