Bedak Pembakar Pemberontak

Edisi: 18/47 / Tanggal : 2018-07-01 / Halaman : 88 / Rubrik : INT / Penulis : Iwan Kurniawan, ,

SEBUAH truk pedagang tiba di pintu perbatasan Torkhum, Provinsi Nangarhar,
Afganistan, Ahad pekan lalu. Truk itu mengangkut sayur-mayur dari Pakistan untuk dibawa ke Afganistan. Petugas intelijen meneliti tumpukan sayuran di bak belakang truk dan menemukan amonium nitrat di bawahnya. ”Petugas intelijen menemukan hampir total 9 ton amonium nitrat,” kata juru bicara Pemerintah
Provinsi Nangarhar kepada The Media Line.

Amonium nitrat adalah bahan yang biasa digunakan untuk membuat pupuk. Namun amonium nitrat juga dapat digunakan sebagai bahan peledak. Pemerintah
Afganistan, yang sedang menghadapi banyak pemberontakan di wilayahnya, melarang impor amonium nitrat dan bahan sejenis dengan alasan keamanan. Namun, karena maraknya korupsi di Kabul, ibu kota Afganistan, dan Islamabad, ibu kota Pakistan, penyelundupan terus terjadi.

Pemerintah Afganistan pada mulanya meyakini bahwa amonium nitrat dipakai
pemberontak Taliban serta kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISI) Provinsi
Khorasan untuk membuat bom. Namun, ”Penyelidikan awal mengungkap bahwa bahan itu digunakan dalam pembuatan dinamit untuk memecah batuan mineral,”
ujar seorang polisi Pakistan yang meminta namanya disamarkan.

Afganistan adalah negara kaya mineral, termasuk talk, dan batu mulia. Penelitian
yang dilakukan Kabul University pada 2016 mengungkap bahwa batu mulia dan semimulia senilai US$ 267 juta (Rp 3,5 miliar lebih) diselundupkan ke Pakistan setiap tahun. Batu-batu itu termasuk merah delima, zamrud, pualam putih, azurit, dan marmer.

Talk, bahan dasar bedak bayi, adalah mineral yang banyak terdapat di Nangarhar.
Polisi Afganistan…

Keywords: -

---

Foto Terkait